Banner Bawah

Wagub Cok Ace Harapkan Doa dan Pemikiran Para Pemuka Agama Hindu

Artaya - atnews

2019-04-06
Bagikan :
Dokumentasi dari - Wagub Cok Ace Harapkan Doa dan Pemikiran Para Pemuka Agama Hindu
Slider 1

Denpasar, 6/4 (Atnews) - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengajak krama Bali dan umat hindu khususnya, untuk senantiasa menjalankan swadarma dan kewajibannya masing-masing dalam kehidupan beragama serta kehidupan sehari-hari. “Sehingga keselamatan dan kedamaian alam semesta beserta isinya selalu terjaga,”tutur pria yang akrab disapa Cok Ace ini dalam pembukaan Paruman Agung Dharma Ghosana se-Nusantara yang dilaksanakan di Pura Tanjung Sari, Giya santrian, Sanur, Sabtu (6/4) Pagi.
Cok Ace menyatakan dirinya sangat mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan Paruman Agung yang digelar untuk mempertemukan Ida Pedanda dan orang-orang suci yang bahkan hadir dari seantero nusantara. “Semoga pertemuan ini bisa melahirkan pemikiran-pemikiran yang baik dan tentunya memberikan manfaat luar biasa untuk swadharma kita dalam bernegara serta beragama,” katanya
Mantan Bupati Gianyar ini juga mengharapkan tuntunan, arahan dari segenap pemuka agama, Ida Pedanda dan orang-orang suci agar semua krama Hindu mampu berjalan di jalan kebenaran dan tak lepas dari ajaran agama. “ Tak lupa pula saya mengharapkan doa agar semuanya bisa tetap harmonis dan damai seperti yang selalu kita harapkan,” Ujar Cok Ace.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua Dharma Ghosana Kota Denpasar Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa Putra Keninten menyebut paruman agung ini sebagai wahana pertemuan pemuka agama Hindu dari seluruh nusantara. “Paruman kali ini mempertemukan lebih dari 400 ratu peranda dan secara rutin, paruman ini diadakan setiap 6 bulan sekali yang berarti pula bertujuan agar hubungan personal antar pemuka agama bisa semakin erat,” tutur Ida Pedanda Arimbawa.
Pertemuan ini dijelaskan Ida Pedanda Arimbawa, bertujuan untuk menyamakan pemikiran dan persepsi Ida Pedanda Siwa-Budha untuk ajaran-ajaran agama yang sudah diwariskan secara turun temurun terutama untuk umat Hindu. “ Agar tata-cara, upacara dan upakara serta prakteknya di lapangan bisa berjalan serupa,” katanya. “ Ini untuk peningkatan kualitas prosesi yang dilaksanakan agar semakin baik sesuai sastra agama Hindu,” pungkasnya.(*/ika)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : KPU Bali Membuat Rancangan Pengungsi Berbasis Banjar

Terpopuler

Ingatkan OUV, Gaduh Jatiluwih Diakui UNESCO, Dewantama; Pemerintah Ingkar Janji!

Ingatkan OUV, Gaduh Jatiluwih Diakui UNESCO, Dewantama; Pemerintah Ingkar Janji!

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

POM MIGO KAORI

POM MIGO KAORI

UNESCO Subak Jatiluwih: Dari Janji Pelestarian Jadi Ujian Kejujuran Bali di Mata Dunia

UNESCO Subak Jatiluwih: Dari Janji Pelestarian Jadi Ujian Kejujuran Bali di Mata Dunia

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar