Banner Bawah

Gunung Agung Kembali Erupsi Tidak Boleh Ada Pendakian

Artaya - atnews

2019-03-17
Bagikan :
Dokumentasi dari - Gunung Agung Kembali Erupsi Tidak Boleh Ada Pendakian
Slider 1

Karangasem, 17/3 (Atnews) - Hanya berselang sehari, Gunung Agung Minggu (17/03) kembali mengalami erupsi dengan menyemburkan kolom abu setinggi 500 meter yang bisa teramati dari sejumlah titik.
Masyarakat agar tidak melakukan pendakian maupun aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan PVMBG, erupsi Gunung Agung terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 5 mm berdurasi ±  39 detik. Semburan kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong mengarah ke arah timur.
"Ya kembali terjadi erupsi, tapi intensitasnya kecil seperti hembusan," kata Nurur Husaeni saat dikonfirmasi mengenai erupsi kali ini.
Saat ini, status Gunung Agung masih kokih berada pada Status atau Level III siaga. Kondisi ini menjadi tontonan warga dari sejumlah titik, seperti diwilayah Muncan, Karangasem misalnya, beberapa warga nampak berkumpul di satu titik untuk mengabadikan fenomena erupsi ini dengan handphone.(Gd/ika).
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Dinas Sosial Bali Jemput Bayi  Dihari Valentine

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Sewa Pertokoan di Dalung

Sewa Pertokoan di Dalung

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah