Banner Bawah

Presiden Buka Tanwir Ke-51 Muhammadiyah di Bengkulu

Artaya - atnews

2019-02-15
Bagikan :
Dokumentasi dari - Presiden Buka Tanwir Ke-51 Muhammadiyah di Bengkulu
Presiden Jokowi (Biro Pers Setpres)

Bengkulu (Atnews) - Presiden Joko Widodo pada hari ini, Jumat, 15 Februari 2019, secara resmi membuka Tanwir Ke-51 Muhammadiyah. Acara ini digelar di Balai Raya Semarak, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim sidang Tanwir Muhammadiyah tahun 2019 pagi hari ini saya nyatakan resmi dibuka," kata Presiden.
Sebagai simbolisasi, Presiden kemudian memukul gendang tradisional Bengkulu bernama doll bersama-sama Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir.
Dalam sambutannya, Presiden mengucapkan terima kasih kepada Muhammadiyah yang telah ikut berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia. Selain itu, Muhammadiyah juga dinilai telah meneguhkan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Muhammadiyah juga melahirkan banyak pahlawan nasional mulai dari K.H. Ahmad Dahlan, Ibu Nyai Walidah Ahmad Dahlan, Ir. Sukarno, Ibu Fatmawati, dan sampai dengan Bapak Kasman Singodimedjo," lanjutnya.
Menurut Presiden, rakyat Indonesia juga berterima kasih atas amal usaha Muhammadiyah. Presiden mengaku, ia juga pernah mengunjungi berbagai institusi Muhammadiyah baik sekolah, pesantren, hingga rumah sakit di berbagai kota di Indonesia.
"Supaya juga bapak ibu ketahui Ibu Iriana itu berkuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Cucu saya, Jan Ethes, itu lahir di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo, mungkin ada yang belum tahu," ujar Presiden.
Tanwir ke-51 Muhammadiyah ini sendiri mengambil tema "Beragama yang Mencerahkan". Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir, tema ini diambil atas pertimbangan bahwa Muhammadiyah dan umat Islam dituntut untuk menyebarluaskan pesan-pesan dan praktik Islam yang mencerahkan.
"Kedua, dalam kehidupan sehari-hari kami mengamati masih dijumpai sebagian pemahaman dan pengalaman Islam yang kurang menunjukkan pencerahan sehingga menimbulkan masalah seperti sikap ekstrem dalam beragama," kata Haedar.
Haedar menilai potensi terbesar umat beragama sebenarnya adalah cinta damai, cinta toleransi, cinta membangun, dan cinta bersaudara. Untuk itu, Muhammadiyah ingin mendorong potensi besar ini menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia.
"Jadi jangan dipakai logika sebaliknya apakah ada beragama yang tidak mencerahkan. Secara umum, seluruh agama dan umat beragama itu mencerahkan. Kita ingin memobilisasi potensi rohani ini menjadi kekuatan nasional," tutur Haedar kepada jurnalis selepas acara.
Turut mendampingi Presiden dalam acara ini, antara lain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
Hadir juga pada kesempatan itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, Ketua Umum Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, dan Ketua MPR Zulkifli Hasan. (R) 
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : GMT Nyaris Hanyut Terseret Banjir Gunung Agung

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

ADVERTISING JAGIR
Official Youtube Channel

#Atnews #Jagir #SegerDumunTunas

ADVERTISING JAGIR Official Youtube Channel #Atnews #Jagir #SegerDumunTunas

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah