Banner Bawah

Masih Dijumpai Anjing Positif Rabies di Bangli

Atmadja - atnews

2019-10-08
Bagikan :
Dokumentasi dari - Masih Dijumpai Anjing Positif Rabies di Bangli
Slider 1

Bangli, 8/10 (Atnews) --- Delapan belas desa di Kabupaten Bangli masuk  zona merah rabies. Sementara petugas mengalami kesulitan saat melakukan vaksinasi anjing akibat kurangnya kesadaran masyarakat. Tidak heran memasuki  bulan Oktober cakupan vaksinaisi rabies baru mencapai 75  persen. 
Demikian diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (PKP) Kabupaten Bangli  Drh. Ni  Nyoman Sri Rahyu, Selasa (08/10).
Lebih lanjut disampaikan,  rendahnya kesadaran masyarakat membuat petugas kesulitan untuk melakukan penangkapan anjing yang diliarkan. Apalagi di daerah  Kintmani, dengan topografi wilayahnya yang berbukit-bukit serta ada kawasan hutan,  maka  kesulitan petugas akan bertambah berat. 
“Karena kesadaran kurang, cakupan vaksinasi kita masih rendah yakni baru mencapai 75 persen dari 51 ribu populasi aniing yang ada,” ungkapnya.
Lanjut disampaikan,kami sangat berharap agar masyarakat yang hobi memelihara anjing agar meningkatkan tata cara pemeliharaannya, jangan anjing tersebut diliarkan. Sementara saat akan dilaksanakan vaksinasi anjing massal maka agar dipastikan anjing peliharaan terikat.
Disinggung kasus gigitan anjing di Kabupaten Bangli, tergolong masih tinggi. Disamping itu, masih ditemukan adanya anjing yang positif rabies. Terbukti, dari awal September hingga memsuki Minggu pertama Oktober ditemukan tiga ekor anjing yang positif rabies, seperti Desa Tamanbali, Kelurahan Kawan dan Desa Bangbang. 
“Untuk temuan ini kita telah melakukan berbagai langkah seperti vaksinasi, alimininasi anjing serta kembali melakukan sosialisasi dengan menyasar kalangan pelajar,” akunya.
Terkait  tentang penyelamatan anjing Kintamani dibalik masih maraknya anjing positif rabies, [ihaknya memang mempunyai kekhawatiran terkait kelestaraian anjing Kintamani. Ia mengingatkan agar masyarakat di daerah pembudidayaan atau pelestarian  anjing Kintamani seperti di Desa Sukawana,  Siakin dan Pinggan agar lebih waspada masuknya anjing liar ke wilayahnya. Disamping itu, mereka harus aktif mendatanagi petugas untuk vaksinasi anjing ke UPTD yang telah ada, (Anggi/02)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Basanasar Beri Pelatihan Potensi SAR di Jembrana

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

DPRD Badung mengucapkan Hari Sumpah Pemuda

DPRD Badung mengucapkan Hari Sumpah Pemuda

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah