Banner Bawah

Masyarakat di Lereng Gunung Agung dapat Pemeriksaan Kesehatan Ayurveda Gratis

Atmadja - atnews

2019-06-24
Bagikan :
Dokumentasi dari - Masyarakat di Lereng Gunung Agung dapat Pemeriksaan Kesehatan Ayurveda Gratis
Slider 1

Karangasem, 24/6 (Atnews) - Pemilik Griya Sehat Bali Siddha Ayurveda Dr Made Sagiananda menggelar pemeriksaan kesehatan gratis kepada tokoh masyarakat, warga lereng Gunung Agung dan anak-anak Pramuka SMPN 3 Bebandem.
Pemeriksaan dengan menggunakan metode Ayurveda yang di Bali dikenal Usada.
“Saya berikan nutrisi dari herbal Himalaya yang sudah teruji dan telah digunakan 98 negara di dunia,” kata Sagiananda di Karangasem, Minggu (23/6).
Kegiatan bakti sosial (Baksos) itu dilaksanakan dalam rangka Bulan Pancasila dan Bung Karno yang melibatkan Bali Siddha, Niki Yogalaya Asrham, Gugus Kebangsaan Provinsi Bali (Monumen Perjuangan Bangsal, DH45 Provinsi Bali, GNNP Provinsi Bali dan Korps Menwa Indonesia Provinsi Bali), Veda Posana Ashram) dan Media Atnews
Pada kesempatan itu diperiksa Kepala SMPN 3 Bebandem I Wayan Jati, Prebekel Bhuana Giri Wayan Mudu, dan Kadus Tanah Aron Made Sukarta.
Menurutnya, warga masyarakat sekitar kaki Gunung Agung agar menerapkan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan segar dari sayuran, buah-buahan maupun lebih banyak minum air.
Dengan memanfaatkan tanaman yang tumbuh di alam dapat menjaga kesehatan secara berkelanjutan.
Jika tanaman obat mulai punah, pihaknya meminta agar kembali membudidayakan.
Berbagai tanaman sejatinya dapat menjadi obat, dalam Ayurveda ditemukan sekitar 900 jenis herbal.
Pada kesempatan itu, pihaknya memperkenalkan beberapa jenis herbal yang bermanfaat tinggi dan mudah diperoleh seperti daun Kelor.
Namun pada kesempatan itu juga, pihaknya meminta pemerhati lingkungan, peneliti lingkungan maupun dinas terkait (Lingkungan Hidup dan Kementrian LH) melakukan pengakajian atas dampak usaha Alat Pencampur Aspal atau biasa disebut Asphalt Mixing Plant (AMP) dan tambang galian C terhadap kesehatan masyarakat dan pertanian sekitarnya.
“Bahaya industri pencampuran aspal yang mengeluarkan zat berbahaya belum nampak ada penanggulan yang serius,” tutupnya. (ART/02)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Gunung Ibu Meletus, Status Tetap Waspada

Terpopuler

Ingatkan OUV, Gaduh Jatiluwih Diakui UNESCO, Dewantama; Pemerintah Ingkar Janji!

Ingatkan OUV, Gaduh Jatiluwih Diakui UNESCO, Dewantama; Pemerintah Ingkar Janji!

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

DPRD Badung Mengucapkan HUT Ke-16 Mangupura

DPRD Badung Mengucapkan HUT Ke-16 Mangupura

UNESCO Subak Jatiluwih: Dari Janji Pelestarian Jadi Ujian Kejujuran Bali di Mata Dunia

UNESCO Subak Jatiluwih: Dari Janji Pelestarian Jadi Ujian Kejujuran Bali di Mata Dunia

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar