Banner Bawah

Kerajinan Ketak Desa Darmaji, Diekspor Sampai ke Negeri Tetangga

Artaya - atnews

2019-02-02
Bagikan :
Dokumentasi dari - Kerajinan Ketak Desa Darmaji, Diekspor Sampai ke Negeri Tetangga
Slider 1

Lombok (Atnews)  - Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Samsul Widodo mengunjungi Pusat Kerajinan Anyaman Ketak dan Rotan di Dusun Boyot, Desa Darmaji, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah pada Kamis (31/1)
Ketak atau dalam sebutan lain paku hata, merupakan tanaman paku-pakuan yang bila dilihat sekilas mirip dengan rotan. Ketak sendiri memiliki sifat yang kuat dan liat bila digunakan sebagai bahan kerajinan, hal ini merupakan keunggulan dari ketak untuk kualitas produk anyaman yang dihasilkan.
Dalam kunjungannya, Samsul Widodo mendatangi lokasi pembuatan sekaligus penjualan kerajinan anyaman ketak dan rotan milik Kadri yang sudah berdiri sejak tahun 1995. 
Samsul Widodo mengatakan bahwa ekonomi kreatif diyakini mampu menjadi poros ekonomi terbaru Indonesia. Beberapa tahun belakangan ini, industri kreatif menyumbang pemasukan yang tidak bisa dianggap remeh bagi negara. Tak terkecuali industri kerajinan.
“Kerajinan-kerajinan seperti ini bagus untuk dikembangkan, perempuan pasti menyukai model dan jenis kerajinan seperti tas atau kerajinan lainnya. Dan ini akan menghasilkan pendapatan bagi masyarakat jika terus dikembangkan. Apalagi, kerajinan ini di ekspor ke luar negeri," katanya.
Pengrajin anyaman ketak dan rotan, Kadri menuturkan, bahwa bahan ketak untuk kerajinannya didapatkan dari Kalimantan. Hal ini dikarenakan ketak dari Kalimantan memiliki kualitas yang baik bila dibandingkan dengan ketak dari daerah lainnya. Dari bahan ketak tersebut, Kadri dan pekerjanya bisa menghasilkan beberapa jenis kerajinan seperti meja, kursi, tas, wadah berbagai ukuran, tatakan piring, kotak tisu, hingga kotak untuk hantaran pernikahan. 
"Kalau jenis anyaman yang paling laku salah satunya tas anyaman," kata Kadri sambil menunjuk tas anyaman yang sering disebut dengan round bag. Apalagi, sejak banyak artis pakai tas model ini, banyak yang minat untuk beli," katanya. 
CEO Eco Fashion Week Indonesia, Merdi Sihombing menuturkan bahwa hasil kerajinan dari ketak ini memiliki nilai yang bisa diangkat, termasuk proses pembuatannya yang tidak mudah. Nilai history inilah yang membuat kerajinan-kerajinan handmade banyak diminati dan bernilai ekonomi tinggi.
“Produk-produk kerajinan Indonesia terkenal dengan buatan tangannya, sehingga bisa dipasarkan dengan harga yang lebih tinggi,” ujar Desainer yang identik dengan kain tenun nusantara.
Kerajinan anyaman milik Kadri banyak dipasarkan di Bali, selain itu juga sudah merambah  pasar internasional seperti Malaysia dan Singapura. Dari usahanya ini, Kadri sudah merekrut sebanyak 400 pengrajin yang dalam perkembangannya sudah bisa membuka usaha kerajinan anyaman ketak secara mandiri. Saat ini jumlah pekerja yang membantunya di workshop mencapai 20 orang yang bekerja secara bergantian.(*)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Kasum TNI Keynote Speech Rakornas Penanggulangan Bencana di Surabaya

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

POM MIGO KAORI

POM MIGO KAORI

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

Danantara Dukung Pembanguan Waste to Energy di Bali, KMHDI Bali: Harus Lulus Uji Emisi

Danantara Dukung Pembanguan Waste to Energy di Bali, KMHDI Bali: Harus Lulus Uji Emisi