Pengabdian kepada Masyarakat: Integrasi Senam Otak dan TOGA untuk Pencegahan Demensia Alzheimer di Desa Celuk
Admin 2 - atnews
Celuk (Atnews) — Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat lanjut usia, tim dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa melaksanakan program kemitraan masyarakat (PKM) bertajuk "Mind & Nature: Integrasi Senam Otak dan TOGA untuk Pencegahan Demensia Alzheimer pada Lansia di Desa Celuk."
Program ini bertujuan untuk mengedukasi dan
memberdayakan kader lansia serta masyarakat melalui pendekatan yang inovatif dan berbasis pada kearifan lokal. Demensia Alzheimer, sebagai gangguan neurodegeneratif, menjadi salah satu tantangan utama kesehatan masyarakat di Indonesia, khususnya di Bali, Rabu (10/12/2025)
Diprediksi, angka kasus demensia akan meningkat secara signifikan, dari 1,2 juta kasus pada tahun 2015 menjadi hampir 4 juta pada tahun 2050. Dengan meningkatnya jumlah lansia, penting untuk melakukan pencegahan dan penanganan yang holistik. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengenali, mencegah, dan mengelola risiko demensia Alzheimer. Melalui edukasi mengenai manfaat senam otak dan pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA), masyarakat diharapkan dapat menjaga kesehatan fisik dan mental mereka.
Kegiatan ini meliputi beberapa tahapan, antara lain persiapan dan pengarahan, di mana sosialisasi program kepada mitra dan masyarakat dilakukan sebelum pelaksanaan. Selanjutnya, penyuluhan mengenai demensia Alzheimer dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan kader lansia. Materi yang disampaikan mencakup penyebab, gejala, dan langkah-langkah pencegahan. Demonstrasi senam otak juga dilakukan untuk melatih fungsi kognitif dan memperlambat kemunduran mental melalui latihan fisik yang menyenangkan. Selain itu, edukasi mengenai jenis-jenis TOGA yang dapat membantu meningkatkan kesehatan melalui kandungan nutrisi yang baik ditawarkan. Tim PKM memberikan pendampingan berkelanjutan dalam pelaksanaan senam otak dan pemeliharaan TOGA.
Program ini berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader lansia secara signifikan, terbukti dari hasil post-test yang menunjukkan peningkatan pengetahuan di atas 69%. Para peserta juga menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap pelatihan senam otak dan pemanfaatan TOGA, dengan 100% kehadiran dalam setiap sesi. Kegiatan PKM ini tidak hanya berhasil menyampaikan informasi penting mengenai demensia, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya pencegahan penyakit ini di kalangan lansia. Dengan adanya partisipasi aktif masyarakat, diharapkan program ini dapat menjadi model yang berkelanjutan dan diadopsi di desa-desa lain di Bali.
"Diharapkan, melalui program ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sadar akan kesehatan mental dan fisik, serta memberikan harapan baru bagi para lansia," ujar Dr. dr. Komang Trisna Sumadewi, ketua tim pengusul. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi langkah awal yang strategis dalam penanganan demensia di masyarakat, dan diharapkan dapat terus berlanjut untuk meningkatkan kualitas hidup lansia di Indonesia.
Program ini bertujuan untuk mengedukasi dan
memberdayakan kader lansia serta masyarakat melalui pendekatan yang inovatif dan berbasis pada kearifan lokal. Demensia Alzheimer, sebagai gangguan neurodegeneratif, menjadi salah satu tantangan utama kesehatan masyarakat di Indonesia, khususnya di Bali, Rabu (10/12/2025)
Diprediksi, angka kasus demensia akan meningkat secara signifikan, dari 1,2 juta kasus pada tahun 2015 menjadi hampir 4 juta pada tahun 2050. Dengan meningkatnya jumlah lansia, penting untuk melakukan pencegahan dan penanganan yang holistik. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengenali, mencegah, dan mengelola risiko demensia Alzheimer. Melalui edukasi mengenai manfaat senam otak dan pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA), masyarakat diharapkan dapat menjaga kesehatan fisik dan mental mereka.
Kegiatan ini meliputi beberapa tahapan, antara lain persiapan dan pengarahan, di mana sosialisasi program kepada mitra dan masyarakat dilakukan sebelum pelaksanaan. Selanjutnya, penyuluhan mengenai demensia Alzheimer dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan kader lansia. Materi yang disampaikan mencakup penyebab, gejala, dan langkah-langkah pencegahan. Demonstrasi senam otak juga dilakukan untuk melatih fungsi kognitif dan memperlambat kemunduran mental melalui latihan fisik yang menyenangkan. Selain itu, edukasi mengenai jenis-jenis TOGA yang dapat membantu meningkatkan kesehatan melalui kandungan nutrisi yang baik ditawarkan. Tim PKM memberikan pendampingan berkelanjutan dalam pelaksanaan senam otak dan pemeliharaan TOGA.
Program ini berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader lansia secara signifikan, terbukti dari hasil post-test yang menunjukkan peningkatan pengetahuan di atas 69%. Para peserta juga menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap pelatihan senam otak dan pemanfaatan TOGA, dengan 100% kehadiran dalam setiap sesi. Kegiatan PKM ini tidak hanya berhasil menyampaikan informasi penting mengenai demensia, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya pencegahan penyakit ini di kalangan lansia. Dengan adanya partisipasi aktif masyarakat, diharapkan program ini dapat menjadi model yang berkelanjutan dan diadopsi di desa-desa lain di Bali.
"Diharapkan, melalui program ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sadar akan kesehatan mental dan fisik, serta memberikan harapan baru bagi para lansia," ujar Dr. dr. Komang Trisna Sumadewi, ketua tim pengusul. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi langkah awal yang strategis dalam penanganan demensia di masyarakat, dan diharapkan dapat terus berlanjut untuk meningkatkan kualitas hidup lansia di Indonesia.
Baca Artikel Menarik Lainnya : Satpol PP Tutup Paksa Tambang Liar di Tabanan
