Buleleng (Atnews) - Penjabat(Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menegaskan bahwa dalam mutasi, pengisian jabatan merupakan murni dari penilaian kinerja masing-masing. "Yang jelas tidak ada mutasi pakai uang atau kedekatan. Murni berdasarkan kinerja yang kita ukur. Kalau ada yg mutasi pakai uang tolong batalkan dia," ungkapnya.
Ditemui usai melepas Kontingen Buleleng pada Porsenijar Bali 2023 di Lobi Atiti Wisma Selasa (20/6), Pj Bupati Lihadnyana mengatakan, dalam proses mutasi maupun pengisian jabatan sebaiknya dilakukan tanpa pemberitahuan lebih dulu. Hal ini guna mencegah para pejabat melakukan gratifikasi hanya untuk ditempatkan pada tempat yang mereka kehendaki. "Proses mutasi ini semakin cepat rampung semakin bagus," ujarnya.
Ditanya soal kekosongan Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama, Pj Lihadnyana mengungkapkan juga tengah berproses. Dalam mengisi jabatan eselon dua tersebut harus mengantongi ijin dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Pun demikian pihaknya juga harus meminta rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). "Yang diminta adalah nama tim panselnya, kedua jadwalnya. Saya akan umumkan nanti setiap tahapannya,"katanya.
Sesuai dengan Permen Pan & RB Nomor 15 Tahun 2019 tentang Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Secara Terbuka di Kompetitif di Lingkungan Pemerintah, setiap tahapan memang harus diumumkan. Sehingga dapat mengubah pola pikir masyarakat terkait pengisian jabatan. "Masyarakat akan berpikir orang itu pantas karena sudah diasesmen. Hasil asesmen juga menentukan dalam mutasi maupun promosi jabatan.
Asesmen juga ada dua. Pemetaan dan penilaian kompetensi. Pemetaan yang kita lakukan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki orang tersebut. Sehingga karena sesuai kompetensi mereka bisa berkinerja dengan baik," terangnya. (WAN)