Denpasar, 9/12 (Atnews) - Guru Besar Arsitektur Bali Prof Putu Rumawan meminta adanya investigasi atas ambruknya bangunan Pasar Badung apalagi adanya perubahan struktur tanah di Denpasar, Senin (9/12).
Upaya itu memastikan penyebab ambruknya bangunan serta keretakan mengingat sebagai fasilitas publik.
"Banyak kemungkinan penyebabnya itu terjadi baik perencanaan yang kurang tepat, pelaksanaan kurang cermat, dan pengawasan yang sangat lemah, " kata Rumawan.
Hal itu disampaikan usai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Denpasar yang melakukan sidak untuk melihat kondisi fisik bangunan yang menggunakan anggaran Rp 150 miliar tersebut.
Bahkan pasar tersebut sempat dikunjungi dua kali oleh Presiden Joko Widodo yang disambut dengan penuh kemeriahan sebelum dilantik presiden periode kedua.
Menurutnya, robohnya bangunan itu besar dipengaruhi oleh jenis bahan yang digunakan yakni batako bukan batu bata.
Ditambah dengan cuaca panas berkepanjangan yang dapat mempercepat pemuaian.
Sedangkan turunnya hujan setelah memuai juga menyebabkan susut begitu cepat.
"Batako cepat sekali memuai berbeda dengan bata, kembang susutnya yang bisa membuat rapuh, " ungkapnya.
Disamping kemungkinan adanya gempa-gempa yang terjadi.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar Eko Supriadi melakukan sidak pengawasan bangunan publik sebagai aktivitas perekonomian.
“Terkait banyak tempelan yang terjatuh menjadi tanggung jawab rekanan,” ungkapnya.
Anggota Komisi III DPRD Nyoman Darsa mengaku kecewa terkait hasil pengerjaan di Pasar Badung yang dinilai pengerjaannya kurang teliti.
Antara bangunan satu dengan bangunan lainnya tidak terkait, sehingga kalau satu bangunan terjadi pergeseran maka tidak ada bangunan lain yang menyangganya.
“Sebelum dikaji oleh tim ahli agar sebaiknya dikoordinasikan dengan kontraktornya. Masalah ini sangat signifikan karena merupakan pelayanan publik,” kata Duarsa.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Denpasar, Ida Bagus Kompyang Wiranata mengatakan bangunan Pasar Badung sudah dihibahkan dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Kota Denpasar
Saat ini, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi secara intens dengan instansi terkait, mengenai aset yang ada di Pasar Badung termasuk pemeliharaan bangunan yang ada. (ART/02)