Banner Bawah

TBM Janar Dūta FK UNUD Ikut ARCH Project ASEAN

Atmadja - atnews

2019-11-29
Bagikan :
Dokumentasi dari - TBM Janar Dūta FK UNUD Ikut ARCH Project ASEAN
Slider 1

Karangasem 29/11(Atnews)- Tim Bantuan Medis Janar Dūta (TBM JD) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (FK UNUD) ikut berpartisipasi dalam simulasi mitigasi bencana yang merupakan serangkaian kegiatan ASEAN Regional Capacity Development on Disaster Health Management (ARCH) Project, di Tanah Ampo, Karangasem. 
Kegiatan ini berlangsung selama empat  hari hingga Jumat (29/11) atas kerjasama Kemenkes RI dengan Japan lnternational Cooperation Agency (JICA) dan National lnstitute of Emergency Medicine (NIEM) Thailand. 
Sebanyak 70 orang anggota TBM JD dikerahkan dalam kegiatan ini. dr. I Gusti Ngurah Pramesemara, M. Biomed, Sp.And, selaku pembina TBM Janar Dūta mengatakan partisipasi dalam kegiatan tersebut tidak sekedar membantu make up merias luka dan volunteer korban saja, 
Namun memberikan pengalaman dan pengamatan nyata secara langsung mengenai proses manajemen penanganan kegawatdaruratan pasca bencana sehingga hal tersebut bisa diadaptasi dalam diklat anggota. Kegiatan semacam ini tentunya mampu menambah networking TBM JD baik skala nasional bahkan internasional.
Beberapa anggota TBM JD lainnya mendapat kesempatan menjadi peserta delegasi Indonesia dalam kegiatan tersebut diantaranya dr. Nyoman Gede Bimantara (RSUP Sanglah), dr. Ni Putu Bhyantari (Dinkes Kab. Klungkung), dr. Ni Made Melly Mulandari (RSUD Kab. Klungkung), dr. Rizki Usaputro (RSUD kab. Karangasem), dan dr. Komang Arya (Pusdalops PB BPBD Prov. Bali).
dr. Komang arya mengaku bangga mendapat kesempatan menjadi leader sekaligus triageman saat simulasi sehingga bisa langsung memilah pasien yang mendekati kasus sebenarnya berdasarkan riasan dan akting yang sangat bagus. 
Ia mengatakan pentingnya koordinasi tim untuk menyesuaikan persepsi mengingat perbedaan disiplin ilmu dan tempat bekerja dari berbagai negara. "Saya banyak belajar dari penyusunan tempat pasien, penyusunan obat-obatan, penggunaan peralatan yg berbeda di masing-masing negara, jadi ada yg bisa kita adopsi", ujarnya saat ditemui disela-sela kegiatan itu. (Mum/02)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Sertijab, Kabasarnas Launching Buku  "Bekerja dengan Hati"

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

POM MIGO KAORI

POM MIGO KAORI

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah