Banner Bawah

Desa Adat Bertanggungjawab Terhadap Masa Depan Bali

Atmadja - atnews

2019-10-25
Bagikan :
Dokumentasi dari - Desa Adat Bertanggungjawab Terhadap Masa Depan Bali
Slider 1

Badung, 25/10 (Atnews) - Bendesa Agung Majelis Utama Desa Adat (MDA) Provinsi Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet mengaku akan bekerja “all out” dalam ikut serta menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kondisi sekarang dengan begitu mengkhawatirkan masa depan, karena saya memiliki anak-anak dan cucu yang akan melanjutkan estapet kepeminpinan,” kata Sukahet di Badung, Jumat (25/10).
Untuk mengurangi rasa kekhatiran itu, maka desa adat khususnya di Bali harus berperan lebih besar dan sebagai penaggungjawab apapun yang terjadi di Pulau Dewata.
Eksistensi desa adat sudah dikenal sejak orde lama dan ditambag dengan pemanfaatan sistem online yang berlaku secara internaisonal dalam melakukan kontrol terhadap siapa penduduk yang datang, sindikat, pengedar, teroris.
Begitu juga melalui pendekatan hukum dengan pengawasan dan peneggakan hukum harus dibenahi sistem formal, material.
Hukumannya lebih keras terhadap setiap pengedar atau bandar dan pemakai berbagai jenis narkoba maka perlu diberikan hukuman maksimal sehingga memberikan efek jera.
Penegasan ini disampaikan pada setiap kesempatan termasuk saat Pelantikan dan Talkshow Pengurus Daerah (PD) Perhimpunan Generasi Muda Indonesia Tionghoa (GEMA INTI) Bali 2019-2023 dirangkaikan peringatan Sumpah Pemuda.di Badung.
Dengan mengusung tema Talk Show “Menjadi Generasi Milenial Nasionalis Religius dan Anti Narkoba Menuju SDM Unggul”.
Menurutnya, sikap nasionalis, religius dan anti narkoba merupakan jawaban kebutuhan bangsa Indonesia.
Oleh karena, kekhawatiran narkoba dan korupsi dapat menghancurkan bangsa.
Namun ada yang lebih berbahaya yakni radikalisme, apalagi adanya kekuatan asing.
Gejolak itu terjadi tidak terlepas dari adanya potensi Indonesia akan menjadi “Macan Dunia” disamping China dan India.
Oleh karena ketiga negara tersebut memiliki wilayah yang luas, penduduknya banyak dan Indonesia kaya raya sumber daya alam (SDA).
Indikasi itu sudah nampak semenjak Indonesia merdeka, beragam upaya dilakukan dalam memecah persatuan dan kesatuan Indonesia dalam memecah belah konsentasi dan kekuatan dalam memajukan bangsa menjadi negara emas Tahun 2045.
“Untuk itu, peran pemuda begitu strategis yang akan menjadi masa depan bangsa kita,” ujarnya.
Apabila sejati menjadi warga negara Indonesia seharusnya cinta apa yang dimiliki bangsa terbentang dari Sabang hingga Merauke.
Termasuk keragaman yang dimiliki seperti ada enam agama yakni Hindu, Islam, Protestan, Katolik, Buddha, Konghucu maupun aliran kerpercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. (ART/02)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Apakah Itu Wisatawan yang Berkualitas

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

ADVERTISING JAGIR
Official Youtube Channel

#Atnews #Jagir #SegerDumunTunas

ADVERTISING JAGIR Official Youtube Channel #Atnews #Jagir #SegerDumunTunas

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah