Badung, 20/10 (Atnews) - Eksistensi Monumen Perjuangan Bangsal (MPB) semakin dikenal masyarakat. Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, pada hari Minggu (20/10) rombongan Majelis Taklim Baitul Izzah (Denpasar/Badung) datang berkunjung di MPB.
Rombongan itu berjumlah 80 orang, datang hari Sabtu (19/10) siang, dan diterima pimpinan MPB Bagus Ngurah Rai. Kepada rombongan pengajian kaum Ibu tersebut, Bagus Ngurah Rai menjelaskan sejarah MPB, dan mengajak rombongan Ibu-Ibu tersebut berkeliling monumen.
Mereka selanjutnya, berdoa bersama di halaman MPB, agar pelantikan Presiden dan Wapres berjalan aman dan sukses.
​Bagus Ngurah Rai menjelaskan bahwa MPB adalah lokasi di mana para pejuang kemerdekaan secara rutin berkumpul.
Tujuannya untuk menyatukan pendapat, agar para penjajah enyah dari Bali (Indonesia). Mula-mula mereka menentang penjajahan Jepang, dan kemudian juga menentang penjajahan Belanda di Bali.
Rapat-rapat dipimpin oleh Pak Djoko (asal Banjar Titih). Menurut pesan Pak Djoko (Made Wija Kusuma) kepada istrinya (Made Sudarmi WK), bahwa di MPB-lah awal dimulainya pergerakan perjuangan perang kemerdekaan di Bali.
Pak Djoko dikenal sebagai ketua Pemuda Republik Indonesia (PRI) Bali. Kemudian bergabung dengan I Gusti Ngurah Rai, dalam membentuk Dewan Perjuangan Rakyat Indonesia (DPRI) Sunda Kecil.
Terpilih I Gusti Ngurah Rai sebagai pucuk pimpinan DPRI, dan Pak Djoko sebagai wakilnya. Adapun testemoni istrinya Pak Djoko tersebut, kini tersimpan di MPB.
​Dikatakan bahwa rombongan majelis Taklim tsb mengaku sangat puas dengan acara kunjungan di MPB. Karena mereka langsung dapat mengetahui bukti-bukti sejarah perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia di Bali.
Mereka pada umumnya masih muda-muda, dan diharapkan dapat menghayati betapa NKRI ini dahulu dibangun dengan berdarah-darah. Dengan demikian diharapkan agar mereka dapat ikut menjaga berbagai pusaka bangsa.
Diantaranya Pancasila sebagai dasar Negara, UUD 1945, dan NKRI. Di samping rombongan Ibu-Ibu Majelis Taklim, datang juga rombongan mahasiswa STIKOM, dan juga anak-anak TK di MPB.
Bagus Ngurah Rai menyatakan terima kasih, karena kaum generasi muda mulai ingin mengenal sejarah perjuangan bangsanya. (ww/atm).