Banner Bawah

Rektor Undiksha Jampel Anak Nelayan Dikukuhkan Jadi Profesor

Atmadja - atnews

2019-10-19
Bagikan :
Dokumentasi dari - Rektor Undiksha Jampel Anak Nelayan Dikukuhkan Jadi Profesor
Slider 1

Buleleng, 19/10 (Atnews) - Rektor Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Prof I Nyoman Jampel anak nelayan dikukuhkan sebagai jabatan akademik tertinggi Profesor ke- 44 di Buleleng, Kamis (17/10).
Ia lahir 10 Oktober 1959 putra pasangan I Wayan Pugir, yang berprofesi sebagai nelayan dan Ni Made Sender  sebagai pedagang di Banjar Celuk, Desa Adat Bualu, Kabupaten Badung. 
Tempat kelahiran dulu, rata-rata ekonomi penduduknya sangat rendah. Jalan, listrik, begitu pula air PDAM belum ada ketika itu. 
“Rumah penduduk sebagain besar masih beratap ilalang, berdinding gedeg dan berlantai tanah,” kata Jampel di Badung, Sabtu (19/10).
Kesulitan ekonomi juga membelit keluarganya. Di tengah kondisinya yang demikian, semangatnya untuk menempuh pendidikan tidak pernah padam. Langkahnya itu mendapat dukungan penuh dari keluarga. 
“Dari dulu saya sangat didukung dalam menempuh pendidikan,” ujarnya.
Menyandang gelar doktor, bahkan sampai profesor tidak pernah terpikirkan oleh mantan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha ini. Demikian juga halnya dengan jabatannya sebagai rektor. 
“Saya tidak pernah berpikir bisa sampai S-3. Bisa jadi professor. Bisa jadi Rektor. Ini sudah menjadi kehendak Tuhan. Saya telah diberikan jalan,” ucapnya. 
Pada pengukuhannya itu menyampaikan harapan dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Kepemimpinan Harmoni pada Era Post-Massification Pendidikan Tinggi”. 
Pengukuhan mendapat apresiasi dari Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) Kemenristekdikti, Ir. Retno Sumekar, M.Si. Diharapkan, perguruan tinggi negeri terbesar di Bali Utara ini semakin banyak memiliki guru besar. 
Atas capaian jabatan tertinggi akademik, hal ini tidak hanya memberikan keberkahan pada individu tetapi juga untuk Undiksha. 
Oleh karena bertambahnya jumlah professor di Undiksha yang pada tahun ini telah menambah dua profesor. 
Selain itu, Ia juga mengulas kembali pernyataan Rektor Jampel, yang lebih memilih menjadi akademik leader dibandingkan menajemen leader. Namun, kedua hal tersebut telah berhasil dicapai. 
“Jampel tidak pernah bercita-cita menjadi rektor. Tidak pernah membayangkan akan menjadi profesor. Namun ia hanya ingin melakukan yang terbaik untuk bangsa ini. Ia ingin memberikan kontribusi yang terbaik untuk universitas” paparnya. 
Ditegaskan, menjadi profesor tidak hanya berdampak pada individu dosen, namun juga memberikan nilai tambah terhadap universitas dan lingkungannya. 
Menjabat rektor di kota kecil di utara Pulau Bali, walau berada di kota kecil, Undiksha memiliki cita-cita untuk menjadi universitas unggul berlandaskan Tri Hita Karana di Asia tahun 2045. (ART/02)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Pernikahan Proses Penyucian Bukan Kenikmatan Material Semata

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

POM MIGO KAORI

POM MIGO KAORI

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah