Banner Bawah

Rektor Undiksha Jampel Resmi Sandang Gelar Profesor Komitmen Wujudkan Kepemimpinan Harmoni 

Atmadja - atnews

2019-10-17
Bagikan :
Dokumentasi dari - Rektor Undiksha Jampel Resmi Sandang Gelar Profesor Komitmen Wujudkan Kepemimpinan Harmoni 
Slider 1

Buleleng, 17/10 (Atnews) - Rektor Undiksha, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd. secara resmi dikukuhkan sebagai Profesor ke – 44 di Universitas Pendidikan Ganesha, Kamis (17/10). 
Pengukuhan dalam Sidang Terbuka Senat Undiksha ini dihadiri pejabat Kemenristekdikti, sejumlah rektor, dosen, keluarga dan mahasiswa. 
Dalam kesempatan itu, Jampel menyampaikan harapan setelah menyandang jabatan tertinggi akademik tersebut dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Kepemimpinan Harmoni pada Era Post-Massification Pendidikan Tinggi”. 
Ditegaskan, dalam rangka transformasi menjadi Universitas Generasi Ketiga, kepemimpinan harmoni sangatlah diperlukan. 
Hal tersebut dipandang mampu menyelesaikan persoalan masa depan akibat dari revolusi industri hingga perubahan prilaku masyarakat baik secara politik, sosial dan ekonomi.  
“Bagaimana mewujudkan dunia ini tetap ajeg dan lestari, maka kepemimpinan harmonilah salah satu jawabannya”, imbuhnya.
Disampaikan lebih lajut, universitas berperan dalam melahirkan inovasi yang dapat mendukung pembangunan industri melalui riset. 
Kepemimpinan harmoni berperan dalam menggerakkan staf untuk mencapai tujuan bersama berlandaskan atas keserasian dengan Tuhan, dengan sesama, dan juga ikut menjaga kelestarian lingkungan. 
“Disini, lingkungan tidak lagi dikeruk kekayaannya untuk kemajuan dan kemudahan manusia, tetapi juga dijaga dan dilestarikan untuk memberikan kebahagiaan” pungkasnya. 
Ia menegaskan universitas generasi ketiga harus mampu menciptakan kebahagiaan. Oleh karenanya penelitian, pendidikan dan pembelajaran tidak cukup hanya berhenti pada scopus (journal penelitian terakreditas, red), tidak cukup hanya sampai pada hiliarisasi produk, akan tetapi bagaimana agar bisa menciptakan kebahagiaan bagi masyarakat dan lingkungan. 
Rektor berusia 60 tahun ini juga menyampaikan tantangan pemimpin masa depan terhadap kualitas pendidikan tinggi terletak pada integritasnya. “Sebagai seorang pemimpin, penyatuan fisik, jiwa dan roh sangatlah penting. Di Bali terdapat konsep Tri Kaya Parisudha, yaitu bagaimana sesesorang bisa berpikir, berucap dan berprilaku yang baik dan benar” imbuhnya. (ART/*/02)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Gubernur Koster Sebut Akulturasi Budaya Bali dan Tiongkok Sudah Turun Temurun

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

DPRD Badung mengucapkan Hari Sumpah Pemuda

DPRD Badung mengucapkan Hari Sumpah Pemuda

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah