Banner Bawah

Ribuan Pemedek Ikuti Prosesi Mapepada Agung  di Pura Tuluk Biyu Batur 

Atmadja - atnews

2019-10-13
Bagikan :
Dokumentasi dari - Ribuan Pemedek Ikuti Prosesi Mapepada Agung  di Pura Tuluk Biyu Batur 
Slider 1

Bangli 13/10(Atnews) — Serangkaian Karya Pujawali Ngusaba Purnamaning Sasih Kapat ICAKA 1941 tahun 2019 , ribuan pemedek mengikuti prosesi Mapepada Agung di Pura Tuluk Biyu Batur Kintamani  Minggu (13/10). 
Prosesi tersebut  digelar serangkaian pelaksanaan Puncak Karya Ngusaba Kapat yang jatuh pada rahinan Purnamaning Kapat, mulai pukul 14.00 wita diawali dengan pelaksanaan bhakti penyambleh.dilanjutkan iring-iringan  kober, umbul-umbul dan pralingga Ida Betara.
Mepapada agung  diiringi oleh 15 sekaa gong dan sekaa tarian baris berjalan menyelusuri jalan utama sepanjang 2 km kearah selatan dan kemudian berputar kearah utara. Dari arah utara desa iring-iringan kemudian kembali keareal pura selanjutnya dilaksanakan bhakti pengusaban. 
Pemangku Pura Teluk Biyu Batur Jro Penyarikan Alitan didampingi Ketua Panitia Karya Ketut Sudana saat ditemui disela-sela upacara menjelaskan,adapun makna dari proses mepepada agung ini pada intinya adalah sebagai wujud  syukur umat kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa atas anugrahnya yang diberikan kepada umatnya..
Dijelaskan juga dalam prosesesi mapapada agung Ida Betara yang diiring memargi ketangun desa  turun macecingak untuk memberikan kemakmuran bagi umatnya.
Dikatakan pula dalam Puncak Karya Ngusaba ini juga kembali diceritakan Bhakti Madewasraya sendiri terakhir kali dilaksanakan di Pura Tuluk Biyu Batur pada tahun 2006 lalu secara besar- besaran dengan mempersembahkan 12 ekor kerbau.
Sedangkan tahun berikutnya sampai sekarang hanya 2 ekor kerbau, 2 kambing,6 babi  dan upakara pebangkit 
.Ditanya mengapa dua ?,  Sudana menjelaskan, karena yang berstana di Pura Tuluk Biyu yakni Ida Betara Siwa dan Ida Betara  Sri. Tujuan dilaksanakan upacara Medewaseraya yakni untuk memohonkan kehadapanNya agar alam semesta beserta isinya dianugrahi kedamaian, kesejahtraan dan keselamatan dunia"jelasnya.
Sementara itu   dalam sambutannya  mengatakan,sangat bangga atas pelaksanaan  Pujawali Ngusaba Purnamaning Kapat Icaka 1941 tahun 2019,.
Sesuai adat di Desa Pakraman Batur,seluruh prosesi serangkaian  karya ngusaba kapat diTuluk Biyu Batur dipuput oleh Dane Jero Kaleran dan Kelodan,Dane Jero Balian  makalihan dan Dane Jero penyarikan mekalihan. Ida Betara Nyejer dari  (13/10) hingga mesineb (20/10) dirangkaikan dengan ngaturang bhakti pepranian,Ida Bhatara-Bhatari katurang bakti penyineb,bakti nuek bagia dan mendem bagia pula kerti. (Anggi/02)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Bulan Bahasa Bali Diawali Festival Nyurat Lontar dengan Seribu Peserta

Terpopuler

Ingatkan OUV, Gaduh Jatiluwih Diakui UNESCO, Dewantama; Pemerintah Ingkar Janji!

Ingatkan OUV, Gaduh Jatiluwih Diakui UNESCO, Dewantama; Pemerintah Ingkar Janji!

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

Anggota Komisi II DPR RI Dr I Wayan Sudirta SH MH; Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan

Anggota Komisi II DPR RI Dr I Wayan Sudirta SH MH; Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan

UNESCO Subak Jatiluwih: Dari Janji Pelestarian Jadi Ujian Kejujuran Bali di Mata Dunia

UNESCO Subak Jatiluwih: Dari Janji Pelestarian Jadi Ujian Kejujuran Bali di Mata Dunia

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar