Banner Bawah

I Gusti Bagus Sudhyatmaka Sugriwa Terima Anugerah Seni Wija Kusuma 

Artaya - atnews

2019-05-23
Bagikan :
Dokumentasi dari - I Gusti Bagus Sudhyatmaka Sugriwa Terima Anugerah Seni Wija Kusuma 
I Gusti Bagus Sudhyatmaka Sugriwa Terima Anugerah Seni Wija Kusuma 

Buleleng, Kamis 23/5 (atnews) - I Gusti Bagus Sudhyatmaka Sugriwa Terima Anugerah Seni Wija Kusuma bersama empat seniman lainnya pada penutupan Pesta Kesenian Bali (PKB) Buleleng Selasa 21/5.
Lima seniman dan budayawan yang mendapat anugerah seni Wija Kusuma dari Pemkab Buleleng adalah, Drs. I Gusti Bagus Sudhyatmaka Sugriwa,MM., Tami Suharto,ST ahli waris Rokhim B.A.E (almarhum), Jero Made Sariani, Putu Mahendra ahli waris Gede Mendra(almarhum) dan Made Gel-Gel, S.Pd.MSi.
Budayawan Gusti Bagus Sudhyatmaka Sugriwa adalah budayawan yang peduli dan konsisten memperjuangkan pelestarian budaya Bali Utara, yang berperan penting mendirikan Museum Buleleng, menggelar Festival Budaya Bali Utara serta beberapa kali memimpin misi kesenian Bali Utara ke sejumlah negara di Eropa .
Kemudian Rokhim adalah arsitektur yang juga pejabat PU kala itu yang berperan dalam membangun Tugu Singa Ambara Raja yang kini menjadi ikon Singaraja.
Jero Made Sari adalah seniman drama gong asal Banyuning yang terkenal melalui perannya sebagai Ing tay dalam pertunjukan Sampek Ingtay.
Dua seniman lainnya, yakni seniman karawitan atas nama Gede Mendra, dan seniman sastra daerah dari Petandakan atas nama Made Gel-Gel.
Bupati dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada para seniman serta sanggar-sanggar seni yang melestariakan dan memajukan seni budaya Buleleng sehingga kesenian semakin semarak di Buleleng.
Hal ini bisa dilihat dari berbagai even seni dan budaya digelar di Buleleng yang senantiasa meriah dan semua sanggar seni ikut berperan.
Bupati mengungkapkan , banyak aspirasi masuk agar Bupati membuat panggung sekelas art centre. Hal ini terus dipikirkan, dimana pada tahun depan Taman Bung Karno akan rampung yang dilengkapi dengan panggung sekelas art centre Denpasar.
Sebelumnya Kadis Kebudayaan Buleleng, Gede Komang melaporkan dalam gelaran PKB selama lima hari antusias masyarakat sangat besar menonton PKB. 
Jumlah stand kuliner dan UKM sebanyak 39 stand dengan kunjungan diperkirakan sebanyak Dua puluh ribu orang, sedangkan jumlah transaksi keuangan yang beredar sekitar Rp.1.000.600.650.
Penutupan dimeriahkan dengan menampilan dua sanggar gong kebyar yaitu Sanggar Gong Kebyar Anak-anak Penarukan dan Sanggar Gong Kebyar Lokapaksa Seririt. (yog/ika).
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : BLH Bali Sayangkan Galian C Picu Jebolnya Tembok Sekolah

Terpopuler

Ingatkan OUV, Gaduh Jatiluwih Diakui UNESCO, Dewantama; Pemerintah Ingkar Janji!

Ingatkan OUV, Gaduh Jatiluwih Diakui UNESCO, Dewantama; Pemerintah Ingkar Janji!

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

Pimpinan DPRD Bali; Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan

Pimpinan DPRD Bali; Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan

UNESCO Subak Jatiluwih: Dari Janji Pelestarian Jadi Ujian Kejujuran Bali di Mata Dunia

UNESCO Subak Jatiluwih: Dari Janji Pelestarian Jadi Ujian Kejujuran Bali di Mata Dunia

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar