Badung 15/5 (Atnews). Canang, salah satu mata dagangan di  Bali yang sekarang ini , nyaris tidak pernah sepi dari pembeli alias panen. Apalagi jika sedang ada hari raya (rerainan Bali) sudah pasti jumlah permintaannya cendrung naik atau melonjak tajam. Contohnya di hari Purnama, Tilem serta rerainan besar lainnya di Bali termasuk hari Pagerwesi.
Ni Kadek Suryaningsih pedagang canang dari banjar Babakan Desa Canggu Kecamatan Kuta Utara Badung yang sehari- hari berjualan canang di pasar desa Pipitan Canggu mengaku, khusus untuk hari raya Pagerwesi yang jatuh pada hari ini Rabu (15/5) omzet penjualannya sebesar Rp 1,2 juta lebih dari 1.000 biji lebih canang yang dipesan oleh para  pelanggannya. Kalau hari- hari biasa omzetnya hanya rata-rata Rp 100.000 per hari,"
Suryaningsih yang mengaku sudah selama 14 tahun menggeluti pekerjaan menjual canang menuturkan, banyak likaliku yang telah dialaminya sebagai seorang pebisnis canang. Terutamanya terhadap bahan baku berupa daun kelapa muda (busung) , bunga serta kelengkapan lainnya yang tiba-tiba langka serta harganya yang melambung. 
"Canang termasuk salah satu komuditi dari sisi harga sangat sulit diprediksi, tiba-tiba melambung atau anjlok," ucap Suryaningsih sambil menjelaskan , soal  keuntungan sebenarnya tidak seberapa besar. Selama ini hanya cukup untuk menunjang keperluan sehari-hari dalam rumah tangga. Karena persaingan juga banyak dan ketat.
" Yah cukup sehari-hari untuk melayani keperluan anak sekolah," tutur Suryaningsih mengakhiri perbincangannya.  (Mur/ika).