DPW FBN RI Bali Gelar Sarasehan Hari Bela Negara ke-77 di Badung
Admin 2 - atnews
2025-12-20
Bagikan :
Peringatan Hari Bela Negara ke-77 (ist/Atnews)
Badung (Atnews)–Peringatan Hari Bela Negara (HBN) ke-77 dimanfaatkan sebagai momentum strategis untuk memperkuat kesadaran hukum, budaya, dan lingkungan hidup ditengah derasnya arus digitalisasi.
Untuk itu, DPW Forum Bela Negara Republik Indonesia (FBN RI) memperingati Hari Bela Negara (HBN) ke-77 di Monumen Perjuangan Bangsal Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Jumat, 19 Desember 2025.
HBN ke-77 mengusung tema "Peningkatan Kesadaran Hukum, Budaya dan Lingkungan Hidup di Era Digitalisasi Guna Meneguhkan Bela Negara".
Bela Negara dimaknai sebagai sikap dan perilaku warga negara, baik secara individu maupun kolektif, yang dilandasi ketulusan dan keikhlasan dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini sejalan dengan amanat Pasal 27 ayat 3 dan Pasal 30 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 yang menegaskan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam mempertahankan kedaulatan negara.
Ketua DPW FBN RI Bali, Ida Bagus Putu Parta SE., SH., menegaskan bahwa peringatan Hari Bela Negara (HBN) ke-77 tidak sekadar bersifat seremonial, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata yang relevan dengan tantangan zaman.
"Hari Bela Negara (HBN) ke-77 dibarengi dengan sarasehan dengan tema peningkatan kesadaran hukum, budaya dan lingkungan hidup di era digitalisasi guna meneguhkan Bela Negara, sesuai dengan kebutuhan dan regulasi perubahan budaya dan lingkungan hidup," ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa Hari Bela Negara (HBN) memiliki nilai historis penting bagi bangsa Indonesia.
"Hari Bela Negara (HBN) merupakan hari bersejarah bagi Indonesia dalam rangka memperingati deklarasi Pemerintah Darurat Indonesia (PDRI) pada tanggal 19 Desember 1948 di Sumatera Barat, oleh sebab itu, ditetapkan Presiden Republik Indonesia dalam keputusan Presiden nomor 28 tahun 2006," terangnya.
Lebih lanjut disampaikan, semangat bela negara menjadi fondasi penting dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Tantangan global yang semakin kompleks, mulai dari dinamika geopolitik, krisis energi, disrupsi teknologi hingga manipulasi informasi menuntut kesiapsiagaan seluruh elemen bangsa.
"Hari Bela Negara bukan sekedar seremonial dalam mengenang hereoisme masa lalu, namun Bela Negara diwujudkan melalui tindakan dan perilaku," tegasnya.
Narasumber dari Kesbangpol Provinsi Bali yang diwakili Kabid Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa, I Komang Kusuma Edy (IKK) menyampaikan apresiasi kepada DPW FBN RI Bali atas konsistensi menyelenggarakan sarasehan sebagai ruang strategis penguatan kesadaran Bela Negara di era digital.
"Bela Negara merupakan tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai cinta tanah air serta komitmen dalam menjaga keutuhan wilayah, kedaulatan negara serta kesatuan Republik Indonesia dari berbagai bentuk Ancaman Tantangan Hambatan Gangguan (ATHG) yang bersifat militer maupun non militer," paparnya.
Menurutnya, ancaman terhadap negara kini tidak lagi bersifat konvensional, melainkan berkembang ke arah perang siber, radikalisme, hingga perang algoritma yang berpotensi melemahkan persatuan bangsa.
"Apalagi jaman sekarang cyber world, atau perang algoritma (perang sistematis dengan berbagai teknologi) tahapan-tahapan untuk mencapai tujuan, mendeskripsikan bangsa kita dan melemahkan perjuangan kita, hal tersebut sudah terbukti dengan teknologi," urainya.
Dalam konteks Bali, nilai-nilai Bela Negara dinilai memiliki relevansi kuat dengan kearifan lokal yang berpadu dengan nilai nasional dalam menghadapi tantangan global. Sarasehan ini dinilai mampu memperkuat kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya cinta tanah air, disiplin dan ketangguhan bangsa.
Kegiatan peringatan HBN ke-77 juga diisi dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur, doa, dan kebersamaan serta sarasehan yang dipandu moderator Dr. Ida Bagus Angga Purana, SH., MH.
Hadir sebagai Narasumber Akademisi dan Praktisi Hukum, yakni Dr. Anak Agung Putu Sugiantiningsih S.IP., M.AP., serta Dr. I Made Adiwidya Yowana SH., M.HLi., dengan fokus pembahasan pada peningkatan kesadaran budaya, hukum, dan lingkungan hidup di era digitalisasi dalam rangka meneguhkan Bela Negara menuju Indonesia maju. (Z/002).