Banner Bawah

Tradisi Lama yang Relevan, Semoga Tak Masuk Angin

Admin 2 - atnews

2025-12-05
Bagikan :
Dokumentasi dari - Tradisi Lama yang Relevan, Semoga Tak Masuk Angin
Wayan Sayoga Dokter dan Pemerhati Kehidupan (its/Atnews)

Oleh Wayan Sayoga, Seorang Dokter dan Pemerhati Kehidupan

Tetua kita dulu memiliki kebiasaan baik yang patut diteruskan. Ketika musim penghujan datang, mereka menancapkan berbagai jenis tanaman begitu saja di halaman rumah, di teba (bagian belakang) dan telajakan depan. Selanjutnya tidak pernah terlalu diurus. 

Tanaman tanaman tersebut tidak membutuhkan waktu lama untuk bertunas lalu berbunga dan berbuah. Saat itu tentu kualitas kesuburan tanah jauh lebih baik. Tanaman bunga atau tanaman seperti puring, don kayu dulu suka disebut, biasanya dimanfaatkan untuk membuat kelengkapan canang.

Halaman rumah sangat jarang dibeton saat itu kecuali untuk lintasan jalan semata. Selebihnya halaman dihiasi rumput dan tanaman. Air hujan banyak terserap tanah dan sebagian kecil terbuang ke sungai atau got.

Kondisi sekarang sungguh terputar balik. Halaman rumah pada ditutup beton, batu sikat, dan paving block. Tanaman hanya sekadarnya, atau pelengkap semata. Pohon pohon besar yang rindang sudah nyaris tidak ditemukan. Saya penasaran kenapa perubahan ini begitu cepat terjadi..? 

Saya coba cari tahu, jawabannya ternyata karena sudah pada malas nyapu sampah daun dan malas ngurus pohon. Ada juga karena alasan tidak suka dengan tanaman dan mereka lebih suka dengan rumah yang terang.

Hal yang perlu diingat adalah panas dan kenaikan suhu yang sangat menyengat yang terjadi beberapa tahun belakangan bukan saja datang dari langit, akan tetapi juga datang dari lekahan perut bumi. 

Pohon - pohon dan tanaman sungguh membantu. Ia dapat bermanfaat sebagai anti stress alami. Lahhh, kalau kondisi rumah kita gersang dan sangat gerah, ditambah lagi dengan persoalan hidup sehari hari yang sarat stres maka tidak salah jika begitu mudahnya seseorang jatuh sakit bahkan sampai bunuh diri. Itu baru dalam skup keluarga kecil.

Bisa dibayangkan bila hutan dibabat, pohon pohon besar pada di gundulin, sungai sungai dan dan aliran air pada ditimpa dengan beton atau bangunan... Sungguh sangat mengerikan dampaknya pada kehidupan. Ketika ada kegiatan ke Kalimantan beberpa tahun lalu, saya kaget ternyata udaranya sangat gerah. Saya pikir karena kalimantan memiliki hutan yang luas dan terkenal didunia, laut juga jauh, cuacanya akan jauh lebih sejuk, ternyata sudah sangat panas.

Dan begitu singgah di IKN ternyata jauh lebih gerah dan puanase pol. Mungkin saja perubahan cuaca tersebut akibat dari semakin banyak tukang gundul hutan beroperasi disana. 

Setiap dari kita harus bersuara dan melawan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat pembangunan yang tidak cerdas. Dimana pun terjadi kesewenang wenangan baik oleh preman, aparat, penguasa atau pengusaha rakus yang mengakibatkan rusaknya alam maka kita harus melawan. 

Bersualah kawan kawan, sebelum hal buruk menghampiri rumah kita sendiri. Di Bali demikian banyak kasus pelanggaran telah ditemukan oleh Tim pansus TRAP DPRD Bali. Gubernur Bali Wayan Koster tampak sudah bersikap. 

Semoga semakin konkrit ekskusi dan hasil akhirnya. Saya berdoa semoga semua pihak yang memiliki kewenangan tidak masuk angin, baik karena tekanan dari Jakarta maupun karena angin surga tuan Fulusudin. Juga tidak dijadikan ajang pencitraan semata.

Segala hal baik dan menarik yang dilakukan oleh pemerintah saya pasti tertarik dan support. Sebaliknya, jika tidak baik dan tidak menarik sudah pasti saya kritik secara sportif dan bertanggung jawab. 

Hal baik disini adalah segala hal yang tidak berorientasi pada kepentingan sempit sesaat, jauh dari kelompokisme maupun warna. Sebaliknya, kebaikan tersebut semata mata buat semua, buat Bali dan bangsa ini secara keseluruhan.

Semangat dan tetap berjiwa merdeka. (*)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : UU Tak Nabrak UUD 1945

Terpopuler

Ingatkan OUV, Gaduh Jatiluwih Diakui UNESCO, Dewantama; Pemerintah Ingkar Janji!

Ingatkan OUV, Gaduh Jatiluwih Diakui UNESCO, Dewantama; Pemerintah Ingkar Janji!

Jelang Nataru, Menteri Pariwisata Tinjau Kesiapan Layanan Bandara Soekarno-Hatta

Jelang Nataru, Menteri Pariwisata Tinjau Kesiapan Layanan Bandara Soekarno-Hatta

Anggota Komisi II DPR RI Dr I Wayan Sudirta SH MH; Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan

Anggota Komisi II DPR RI Dr I Wayan Sudirta SH MH; Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan

Komisi Informasi Bali: Proyek Gunakan Anggaran Negara Wajib Dipublikasikan

Komisi Informasi Bali: Proyek Gunakan Anggaran Negara Wajib Dipublikasikan

UNESCO Subak Jatiluwih: Dari Janji Pelestarian Jadi Ujian Kejujuran Bali di Mata Dunia

UNESCO Subak Jatiluwih: Dari Janji Pelestarian Jadi Ujian Kejujuran Bali di Mata Dunia

Siap Beroperasi Januari 2026 
Pemkot Denpasar Bangun Dua TPS3R Baru

Siap Beroperasi Januari 2026  Pemkot Denpasar Bangun Dua TPS3R Baru