Banner Bawah

Bali dalam Transisi, Atnews Menjawab Tantangan Zamannya

Admin - atnews

2025-11-14
Bagikan :
Dokumentasi dari - Bali dalam Transisi, Atnews Menjawab Tantangan Zamannya
Penyerahan Buku (ist/Atnews)

Oleh Jro Gde Sudibya
Dari para filosof kita bisa banyak belajar, tentang makna kehidupan, bagaimana kehidupan itu bernilai, memberi values, kepada lingkungan, dan bahkan masa depan. Dari para filosof kita juga mendengar, manusia, institusi adalah pelaku sejarah, dan kemudian pembuat sejarah.

Dewasa ini, perubahan begitu luar biasa, disrupsi perubahan, diperlukan kecerdasan dalam meresponsnya. Para pakar manajemen perubahan sering berucap, mereka yang mampu mengelola perubahan dan menang dalam menghadapinya, bukan mereka yang kuat secara fisik, cerdas secara intelektual, tetapi mereka yang adaptif terhadap perubahan.

Dalam konteks ini, Atnews sebagai media on line yang berdiri sejak 18 Oktober 2018 di bawah Panji perjuangan Markas Perjuangan Bangsal (MPB) yang menyejarah, telah memilih sejumlah isu strategis bagi masyarakat sidang pembacanya. Isu strategis, yang bisa ditafsirkan sebagai kontribusi dari teman-teman di MPB untuk berkontribusi dalam mengisi kemerdekaan, lanjutan kesejarahan dari para senior pendiri MPB.

Pemilihan isu: pertanian, keperbihakan pada masyarakat petani, perlakuan lebih adil bagi petani, isu strategis tentang lingkungan, kesadaran akan lingkungan, bahaya dari krisis iklim, upaya bersama dalam penyelamatan lingkungan, internalisasi (pembatinan) nilai - nilai: kebangsaan, pluralisme, patrotisme dan sejumlah isu lainnya, yang diulas-uraikan dalam rangkaian tulisan dalam buku ini. 

Atnews sebagai media online relatif muda, telah secara sadar, dalam melakukan pemihakan publik dan menjadi pemandu pembacanya, terhadap isu-isu strategis yang diulas. Isu buku ini, begitu "metaksu", dengan tulisan rekan Prof Wayan Windia, yang par excellence di bidang pertanian, terutama sistem Subak, dengan keteladanannya dalam membela dan memperjuangkan Subak sepanjang masa hidupnya.

Penulis pengantar buku ini, masih intens diskusi tentang ekonomi pertanian, dengan Prof.Windya, beberapa hari sebelum berpulangnya. Kita semua kehilangan tokoh nasionalis yang konsisten cum jurnalist profesional. 

Pembatinan nilai-nilai kebangsaan dalam buku ini, sangat menarik disimak bagi generasi muda, dengan menyimak ucapan Soekarno, proklamasi kemerdekaan adalah jembatan emas untuk mencapai cita-cita kemerdekaan. Pencapaian yang hanya mungkin diraih melalui meminjam istilah Soekarno: "nation and character building", membangun bangsa dan karakter warganya. Pesan Soekarno yang sampai hari ini tetap relevan.

Pembangunan karakter bangsa menjadi persoalan amat serius dewasa ini, karena sejumlah  faktor, menyebut beberapa, pertama, pragmatisme begitu meluas, terlebih-lebih di dunia politik, dengan cirinya, korupsi kekuasaan yang begitu banal melanggar konstitusi, etika dan kepantasan sosial. Kedua, akibat butir pertama di atas, lingkungan alam mengalami kerusakan parah, ketidakadilan sosial semakin tajam, istilahnya: segelintir orang semakin kaya raya, sedangkan puluhan juta warga tetap saja miskin. 

Ketiga, politik identitas SARA semakin merebak, antara lain karena populisme politik untuk memenangkan kompetisi politik di setiap pemilu, yang punya potensi terjadinya pengepingan dan pembelahan masyarakat. Minoritas - mayoritas, lokal - pendatang, dan indikator dikotomi lainnya. Keempat, prasangka sosial merebak (social prejudice), bertumbuhnya prasangka sosial berbasis SARA, yang memerosotkan rasa saling percaya (social distrust), yang rentan memicu konflik. 

Kelima, komunikasi di media sosial yang sarat dengan konten komunikasi beracun (toksik), akibat dari kebohongan, ujaran kebencian, di era apa yang disebut pasca kebenaran -post truth-, fakta yang dimanipulasi, seakan-akan kebenaran palsu, dan era berakhirnya kepakaran (the end of expertise era).

Selamat kepada pembaca buku Bali dalam Transisi yang disusun Bagus Ngurah Rai, Putu Suasta dan Wayan Artaya, untuk "mengarungi" samudra pemikiran yang termuat di dalamnya.

*) Jro Gde Sudibya, Pendiri dan Sekretaris LSM "Kuturan Dharma Budaya", mensosialisasikan pemikiran Mpu Kuturan dalam relasinya dengan konteks ke kinian.
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Pelaku Sejarah Pertempuran Laut Arafuru ABK RI Matjan Kumbang Peltu Pur I Dewa Made Pegeg Tutup Usia

Terpopuler

KJPP Bungkam, Tanah Seluas 1,8 Hektar Seharga Rp 13,4 M Dinilai Rp 4,7 M di Tanah Proyek PKB Klungkung

KJPP Bungkam, Tanah Seluas 1,8 Hektar Seharga Rp 13,4 M Dinilai Rp 4,7 M di Tanah Proyek PKB Klungkung

Prodi HI FISIP UNSRI Gelar Career Coaching, Upaya Memperkuat Daya Saing Global Mahasiswa

Prodi HI FISIP UNSRI Gelar Career Coaching, Upaya Memperkuat Daya Saing Global Mahasiswa

Sewa Pertokoan di Dalung

Sewa Pertokoan di Dalung

Bali Kaget Lagi: Kutabex Protes Keras Pembangunan Hotel Mercure Extension Kuta, Blokir Pemandangan Laut di Lahan Unud

Bali Kaget Lagi: Kutabex Protes Keras Pembangunan Hotel Mercure Extension Kuta, Blokir Pemandangan Laut di Lahan Unud

Pemkot Denpasar Terima Hibah Tanah Eks BPPN dari Kemenkeu RI

Pemkot Denpasar Terima Hibah Tanah Eks BPPN dari Kemenkeu RI

Bali dalam Transisi, Atnews Menjawab Tantangan Zamannya

Bali dalam Transisi, Atnews Menjawab Tantangan Zamannya