Banner Bawah

Pasca Bali Banjir Bandang, Koster Umumkan Program Gotong Royong Semesta Berencana, Tanam Pohon Ketika Tumpek Wariga

Admin - atnews

2025-10-23
Bagikan :
Dokumentasi dari - Pasca Bali Banjir Bandang, Koster Umumkan Program Gotong Royong Semesta Berencana, Tanam Pohon Ketika Tumpek Wariga
Gubernur Bali Wayan Koster (ist/Atnews)

Denpasar (Atnews) – Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemerintah Kota/Kabupaten se-Bali, dalam rangka pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun 2025-2125, yang mulai dilaksanakan tahun 2025, akan menyelenggarakan Kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana. Kegiatan gotong royong semesta berencana ini dilaksanakan, 25 Oktober 2025, bertepatan dengan perayaan Rahina Tumpek Wariga.

Hal itu diungkapkan Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Kadis Kehutanan dan Lingkungan Hidup Made Rentin dan Kalaksa BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhuana Yadnya, dalam pertemuan bersama media di Gedung Gajah Jaya Sabha, Rabu (22/10/2025).

Kegiatan itu dilaksanakan pasca Bali banjir bandang pada tanggal 10 September 2025.

Dijelaskannya, kegiatan secara niskala diisi dengan persembahyangan di Pura Pengubengan Besakih, pada tanggal 25 Oktober 2025 pukul 08.00 Wita. Setelah persembahyangan, dilanjutkan penanaman pohon secara simbolis di area pura, melalui Kegiatan Penanaman Pohon / Penghijauan dan kegiatan bersih-bersih sungai.

Sedangkan pura untuk persembahyangan Rahina Tumpek Wariga di tingkat kota/kabupaten ditentukan oleh walikota/bupati,” katanya.

Menurut Gubernur Koster, Rahina Tumpek Wariga merupakan hari memuliakan tumbuh-tumbuhan atau hari jadi tumbuh-tumbuhan, diisi dengan persembahyangan dilengkapi perangkat upakara sebagai wujud rasa bhakti dan berterima kasih kepada tumbuh-tumbuhan yang tanpa lelah selalu memberi kehidupan kepada manusia di alam ini; diantaranya: penghasil oksigen sehingga manusia bisa menghirup udara segar, menghasilkan sayur-sayuran, buah-buahan, dan sumber pangan lain bagi kelangsungan kehidupan manusia, serta menjadi unsur pelestarian ekosistem alam. Oleh karena itulah, pada Rahina Tumpek Wariga secara sakala dilaksanakan penanaman pohon sebagai wujud bhakti untuk mengharmoniskan kembali kehidupan di alam ini.

“Pada Rahina Tumpek Wariga, saatnya manusia memberi dengan menanam pohon kembali, agar manusia tidak hanya selalu menerima/memetik hasil dari tumbuh-tumbuhan,” ujarnya lagi.

Secara sakala, ungkap Ketua DPD PDI Perjuangan Bali tersebut, kegiatan berskala besar dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 26 Oktober 2025 diisi dengan kegiatan penanaman pohon dan kegiatan bersih-bersih sungai. Kegiatan dilaksanakan secara serentak di 9 kota/kabupaten, sampai tingkat desa/kelurahan dan desa adat.

Di tingkat provinsi, ujar Gubernur, kegiatan dilaksanakan di 3 lokasi daerah aliran sungai (DAS), yaitu Sungai/Tukad Ayung, Tukad Badung, dan Tukad Mati. Tukad Ayung, panjang 71,79 km, melintasi 4 wilayah (Bangli, Gianyar, Badung, dan Denpasar), melintasi 7 kecamatan, dan melintasi 25 desa. Tukad Badung, katanya, panjang 19,60 km, melintasi 2 wilayah (Badung dan Denpasar), melintasi 5 kecamatan, dan melintasi 15 desa/kelurahan. Tukad Mati, panjang 22,41 km, melintasi 2 wilayah (Badung dan Denpasar), melintasi 5 kecamatan, dan melintasi 13 desa/kelurahan.

Di tingkat kabupaten (di luar Bangli, Badung, Gianyar, dan Denpasar), yaitu Jembrana, Buleleng, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan, kegiatan dilaksanakan di wilayah DAS yang menjadi prioritas masing-masing kabupaten, dengan mempertimbangkan tingkat kerawanan bencana.

Gubernur juga menyampaikan lokasi Kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana. Dari pendataan melalui link Google Form, telah diperoleh peserta yang terdaftar, yaitu Pegawai Pemerintah Provinsi, Pegawai Pemerintah Kota/Kabupaten, aparat TNI/Polri, kepala desa, lurah, bandesa adat, masyarakat, pelajar, dan komunitas lingkungan. Jumlah personel penanaman pohon 20.453 orang, luas penanaman pohon mencapai 314,08 ha, jumlah bibit 34.047 pohon, dan jumlah personel bersih-bersih sungai 27.189 orang.

“Data ini masuk hari ini sampai pukul 13.00 Wita, yang masih akan bertambah sampai tanggal 24 Oktober 2025. Pelaksanaan kegiatan di tingkat provinsi dipimpin langsung Gubernur dan pelaksanaan kegiatan di tingkat kabupaten dipimpin langsung oleh walikota/bupati,” katanya

Pohon yang ditanam adalah pohon yang bisa dimanfaatkan untuk upakara, sumber pangan, kesehatan, dan keseimbangan ekologis, sebanyak 25 jenis pohon, antara lain jepun, jempiring, sandat, pucuk merah, cempaka, durian, alpukat, nangka, kelapa genjah, klengkeng, sukun, mangga, pule, cemara, badung, beringin, trembesi, mahoni, tabebuya, jati, ketapang kencana, ketapang laut, dan ketimus.

Secara khusus, kegiatan bersih-bersih sungai dilaksanakan untuk membersihkan sumbatan-sumbatan dan kotoran yang menghambat aliran air sungai dan mengakibatkan banjir, guna mengantisipasi musim hujan yang puncaknya terjadi pada bulan November-Desember 2025, lanjut Januari-Februari 2026.

Kepada masyarakat, Gubernur mengimbau agar ikut berpartisipasi menyukseskan Kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana, dengan mendaftar melalui link Google Form. 

Masyarakat dapat memilih lokasi kegiatan sesuai domisili atau daerah asal Kota/ Kabupaten.
Kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana akan dilaksanakan secara berkelanjutan, guna mewujudkan Bali yang Hijau dan Harmoni, sesuai Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru. (IBM).
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Ketum Dharma Pertiwi Kunjungi Museum Mahatma Gandhi di India

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

DPRD Badung mengucapkan Hari Sumpah Pemuda

DPRD Badung mengucapkan Hari Sumpah Pemuda

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah