Banner Bawah

Wijaya Minta Pemerintah Segera Atasi Abrasi Pantai Klecung, AHY Tinjau Beakwater dan Revitalisasi Kuta–Legian–Seminyak

Admin - atnews

2025-10-16
Bagikan :
Dokumentasi dari - Wijaya Minta Pemerintah Segera Atasi Abrasi Pantai Klecung, AHY Tinjau Beakwater dan Revitalisasi Kuta–Legian–Seminyak
Tokoh Masyarakat Pesisir I Made Wijaya (ist/Atnews)

Tabanan (Atnews) - Tokoh Masyarakat Pesisir I Made Wijaya, S.E., dikenal Yonda yang juga Bendesa Adat Tanjung Benoa meminta Pemerintah Tabanan lebih serius memperhatikan Pantai Klecung yang mengalami abrasi di Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur.

Yonda yang juga Wakil II DPRD Badung merasa turut pruhatin terhadap kondisi tersebut. Dirinya merasa kaget terhadap abrasi yang terjadi di Pantai Klecung sebagai salah satu permata Bali dengan pesona alamnya yang tenang dan indah.

Abrasi parah itu dileketahui ketika dirinya tengah mendampingi istri pulang kampung mengikuti upacara sakral Hindu, yakni Pujawali Ida Betara Ke Segara Melasti dari Pura Puseh setempat. 

Ia pun mendesak Pemda Tabanan, Pemprov Bali, Pusat, termasuk BWS Nusa Penida untuk segera mengambil tindakan nyata dan terukur. 

“Peran pemerintah Bali terhadap pesisir yang mengalami abrasi parah semestinya cepat ambil sikap agar kepercayaan publik lebih membaik supaya tidak seakan-akan tidak ada yang memperdulikan dari pihak pemerintah,” tegas Made Wijaya di lokasi beberapa waktu lalu.

Abrasi di Pantai Klecung menjadi cerminan, rendahnya pemeliharaan pantai oleh otoritas terkait di Bali.

Untuk itu, Bali memerlukan program mitigasi bencana pesisir secara komprehensif, bukan hanya sekadar penanaman mangrove sesaat, melainkan solusi infrastruktur yang berkelanjutan serta kesadaran masyarakat.

Semoga, abrasi itu segera mendapatkan atensi serius di tengah pembangunan breakwater dan revitalisasi garis pantai Kuta–Legian–Seminyak yang menelan anggaran sekitar Rp260 miliar.

Sebelumnya juga, beberapa pantai di Sanur yang telah mengalami modifikasi atau penambahan dengan tujuan menjaga pantai atau mendukung pariwisata. 

Beberapa pantai yang termasuk dalam kawasan Sanur antara lain Pantai Sanur, Pantai Sindhu, Pantai Cemara, dan Pantai Karang.

Begitu juga, Pantai Serangan (menjadi bagian dari kawasan Kura-Kura Bali) dan kawasan Pantai Candidasa-Buitan (direncanakan reklamasi/penambahan pasir oleh JICA).

Sementara itu, Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Infrastrukur dan Pembangunan Kewilayahan terus memperkuat upaya perlindungan kawasan pesisir Bali melalui pembangunan breakwater dan revitalisasi garis pantai Kuta–Legian–Seminyak. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan bahwa proyek sepanjang 5,3 kilometer ini merupakan bagian penting dari komitmen pemerintah menjaga kelestarian lingkungan sekaligus menopang sektor pariwisata Pulau Dewata.

Menko AHY meninjau langsung progres proyek di Pantai Kuta bersama perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum, pada Senin (13/10/2025). Proyek ini bertujuan menahan laju abrasi yang telah menyebabkan mundurnya garis pantai hingga 15–20 meter sejak 1980-an.

“Ini adalah bagian dari pembangunan infrastruktur untuk melestarikan alam — bukan hanya melindungi alam dan lingkungan kita agar tidak terus tergerus oleh ombak laut, yang juga bisa mengancam masyarakat di sepanjang pantai,” ujar Menko AHY.

Proyek ini mencakup pembangunan lima unit breakwater, masing-masing sepanjang sekitar 110 meter. Selain itu, akan dilakukan pengisian pasir (sand nourishment) menggunakan pasir dari kawasan Jimbaran yang memiliki karakter serupa dengan pasir alami di Pantai Kuta. Pendekatan ini dipilih berdasarkan hasil riset dan studi kelayakan teknis.

Dengan nilai proyek sekitar Rp260 miliar, pembangunan ini didukung melalui skema pinjaman JICA dan dikerjakan oleh PT Adhi Karya. Progres pengerjaan telah mencapai 18 persen, dengan target penyelesaian pada akhir tahun depan. Menko AHY menegaskan bahwa pemerintah pusat akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan kementerian terkait untuk memantau daerah lain yang juga rentan abrasi di Bali.

“Artinya, membangun infrastruktur itu tidak hanya untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk menjaga kelestarian, khususnya di Bali. Kelestarian lingkungan alam Bali ini adalah segalanya, karena Bali merupakan andalan kita semua — andalan Indonesia, terutama dalam sektor pariwisata. Bali harus terus terjaga,” tegasnya.

Selain berdampak pada pelestarian lingkungan, proyek ini juga diharapkan memperkuat daya tarik wisata Bali, meningkatkan kenyamanan wisatawan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Menko AHY meninjau Bali Beach Conservation Project Phase II didampingi oleh Sekretaris Kemenko Ayodhia G. L. Kalake, Deputi Nazib Faizal, dan Staf Ahli Menteri Arif Rahman. (GAB/001)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Wagub Cok Ace Apresiasi Prestasi FOKBI Bali

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

POM MIGO KAORI

POM MIGO KAORI

Gandhi Jayanthi, Tujuh Dosa Sosial, Ekspresi Masyarakat di Titik Nadir Etika dan Moralitas

Gandhi Jayanthi, Tujuh Dosa Sosial, Ekspresi Masyarakat di Titik Nadir Etika dan Moralitas

Perlindungan Sapi, Selamatkan Lingkungan

Perlindungan Sapi, Selamatkan Lingkungan

Pemuliaan Sapi, Pendekatan Teologi, Bukti Empirik dari Pendekatan Induktif

Pemuliaan Sapi, Pendekatan Teologi, Bukti Empirik dari Pendekatan Induktif