Banner Bawah

Kopi Robusta Lemukih, Buleleng, Bali, Kini dalam Proses Peroleh Sertifikat IG Menuju HKI

Admin - atnews

2025-09-05
Bagikan :
Dokumentasi dari - Kopi Robusta Lemukih, Buleleng, Bali, Kini dalam Proses Peroleh Sertifikat IG Menuju HKI
Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra membuka FGD (ist/Atnews)

Buleleng (Atnews) - Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra, memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lingkup Pemkab. Buleleng serta tim peneliti dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dan sejumlah perguruan tinggi di Buleleng yang mendampingi proses pendaftaran Kopi Robusta Lemukih untuk memperoleh sertifikat Indikasi Geografis (IG).

Hal itu disampaikan Bupati Sutjidra saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Pendampingan Pengajuan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Berbasis Indikasi Geografis, yang digelar di ruang rapat lobi Kantor Bupati Buleleng, Kamis (4/9).

“Ini merupakan cita-cita lama saya. Saya ingin kopi Buleleng, khususnya Kopi Robusta Lemukih, memiliki nilai lebih dan pengakuan resmi melalui sertifikat IG. Dengan begitu, produk kopi kita terlindungi secara hukum sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi petani,” ungkap Bupati Sutjidra.

Menurutnya, pengakuan IG akan membuat kopi Lemukih memiliki daya saing yang lebih kuat di pasar nasional maupun internasional. Ia menambahkan, pemerintah daerah siap memfasilitasi setiap tahapan, mulai dari hulu hingga hilir, termasuk peningkatan kualitas budidaya, pengolahan pascapanen, hingga pengemasan produk.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, menjelaskan bahwa langkah ini sejalan dengan strategi penguatan branding daerah berbasis kekayaan intelektual. Setelah Garam Tradisional Tejakula berhasil mendapatkan pengakuan IG, kini Buleleng tengah mendorong Kopi Robusta Lemukih sebagai produk unggulan berikutnya.

“Dokumen deskripsi IG sudah rampung, dilengkapi dengan profil produk serta jejak sejarahnya. Masyarakat Desa Lemukih juga terlibat aktif dalam pengembangan identitas kopi ini. Tinggal menunggu klarifikasi dan verifikasi lapangan dari tim peneliti Kementerian Hukum dan HAM sebelum diajukan secara resmi,” jelasnya.

Dody menambahkan, selain kopi Lemukih, Pemkab Buleleng juga tengah menyiapkan pengajuan IG untuk sejumlah potensi unggulan lain seperti Gula Pedawa, durian Bestala, hingga batu akik Pulaki. Upaya ini diyakini mampu memperkuat citra Buleleng sebagai daerah dengan kekayaan sumber daya unik dan bernilai tinggi.

Dengan adanya pengakuan IG, produk lokal Buleleng tidak hanya akan lebih dikenal luas, tetapi juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui nilai tambah ekonomi yang lebih besar.

Disisi lain, Ketua Tim Peneliti Universitas Sebelas Maret Abdul Kadir Jaelani siap mengawal produk Kopi Robusta Lemukih, dimana pihaknya mengatakan paling lambat bulan Desember sudah akan mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis.

"Desember ini paling lambat sertifikatnya akan keluar. Kami harap para petani kopi di Lemukih menjaga kualitas produknya sebelum nantinya di branding," pungkasnya. (WAN).
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Dodol Jajanan Khas untuk Sarana Upacara Usaba Dalem Dibuat Sekali Setahun

Terpopuler

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

Komisi Informasi Bali: Proyek Gunakan Anggaran Negara Wajib Dipublikasikan

Komisi Informasi Bali: Proyek Gunakan Anggaran Negara Wajib Dipublikasikan

POM MIGO KAORI

POM MIGO KAORI

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar

Nelayan Belum Kembali Dari Laut, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

Nelayan Belum Kembali Dari Laut, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

Temui Gubernur Koster, Hungaria Tawarkan 100 Beasiswa tiap Tahun untuk Generasi Muda Bali

Temui Gubernur Koster, Hungaria Tawarkan 100 Beasiswa tiap Tahun untuk Generasi Muda Bali