Banner Bawah

TPA Bengkala Kubutambahan Dilalap Si Jago Merah, Tidak Ada Unsur Kesengajaan

Admin - atnews

2024-10-27
Bagikan :
Dokumentasi dari - TPA Bengkala Kubutambahan Dilalap Si Jago Merah, Tidak Ada Unsur Kesengajaan
TPA Bengkala (ist/Atnews)

Buleleng (Atnews) -  Musim kemarau panjang, cuaca panas  disertai angin kencang, mengakibatkan sampah diareal Tempat Pembuangan Akhir(TPA) di Desa Bengkala Kecamatan Kubutambahan terbakar, hari Sabtu,(26/10) siang sekitar pukul 11.00 wita. Diperkirakan 20 persen dari luas areal TPA yang mencapai 6 hektar, yang terbakar.

Hal itu  dijelaskan Plt.Kadis Dinas Lingkungan Hidup(DLH) Buleleng Kadek Agus Hartika, saat dikonfirmasi Atnews via saluran telepon, pada hari Minggu(27/10) siang. Menurutnya , api awalnya diketahui oleh petugas UPTD TPA Bengkala pada pukul 11.00. Mendapatkan laporan dari petugas UPTD, Plt.Kepala DLH Agus Hartika langsung berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yakni dengan Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng, Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Buleleng, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang(PUTR) Buleleng, Perusahaan Umum Daerah Tirta Hita Buleleng, Camat Sawan dan Camat Kubutambahan serta aparat Kepolisian Buleleng. 

"Untuk melihat kondisi dilapangan, jaran terkait ini sejak kemarin sudah turun
melakukan upaya-upaya pemadaman api serta pencegahan agar api tidak menjalar keareal lainnya. Termasuk membuat kanal penyekat untuk mencegah api merembet kewilayah lain. Api, hari ini sudah bisa dipadamkan, hanya saja kepulan asap masih saja terjadi," ujar Plt Kadis DLH Buleleng  Agus Hastika.

"Kendati api sudah tidak,  terlihat, namun petugas di lapangan masih tetap siaga 24 jam. Hal ini dilakukan untuk menghindari sesuatu yang kurang diiginkan, karena didalam tumpukan sampah kan belum diketahui, apa api sudah benar-benar padam atau masih ada titik - titik api. Kondisi ini masih perlu kita waspadai hingga beberapa hari kedepan, sehingga benar-benar api sudah tidak terlihat," tambah Agus Hartika.

"Upaya pengendalian dan pemantauan akan terus kami intensifkan agar kebakaran tidak meluas," ujarnya.

Plt Kadis DLH Agus Hartika yang kini menjabat sebagai Sekretaris DLH, mengatakan, dari hasil penyelidikan pihak aparat di lapangan, menunjukkan kebakaran sampah di TPA ini murni karena musim kering, cuaca panas disertai angin, sehingga sedikit saja ada gesekan sampah mudah terbakar. Jadi tidak ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh seseorang," ungkapnya.

Dia mengakui, sempat kesulitan didalam memadamkan titik-titik api, dikarenakan lokasi berada  dilereng dengan ketinggian mencapai 30 meter, sehingga tidak bisa dijangkau armada.

Asap mengepul kata Agus, masih terlihat hingga sore ini namun intentitasnya sudah menipis dan sudah agak mereda. Akibat terbakarnya sampah di TPA, tandas Agus memang kepulan asap ini agak mengganggu warga terutama yang tinggal di Dusun Alas Harum Desa Bungkulan. Untuk itu  pihaknya minta maaf atas terganggunya warga akibat adanya asap. Kami tetap akan mengantisipasi secara maksimal," kata Agus.

Menutut Agus Hartika, TPA Bengkala merupakan satu- satunya TPA resmi di Kabupaten Buleleng yang menampung sekitat 450 meter kubik atau 150 ton sampah setiap harinya dari seluruh wilayah kota dan desa.

Ia menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dan bekerja sama dalam menjaga lingkungan serta mendukung penanganan darurat dalam mencegah kejadian serupa di masa mendatang. (WAN)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : BPBD Bali Cek Pemicu Jebolnya Tembok Sekolah di Bhuana Giri

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Sewa Pertokoan di Dalung

Sewa Pertokoan di Dalung

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah