Banner Bawah

Pembina, Pelatih, Mantan Atlet, Pemerhati Minta Pelti Buleleng Gelar Muskablub

Admin - atnews

2024-01-15
Bagikan :
Dokumentasi dari - Pembina, Pelatih, Mantan Atlet, Pemerhati Minta Pelti Buleleng Gelar Muskablub
Slider 1

Buleleng (Atnews) - Kisruh Kepengurusan Pelti Buleleng, menyusul mundurnya Penasehat Arief Gunawan, Bendahara Dewa Suarta dan Dodik, Cokro dan Pelatih, Becik, mengganggu program olahraga andalan Buleleng ini, yakni tidak mampunya menggelar kejuaraan tenis belakangan ini, seperti apa yang telah dilaksanakan Pengurus Kabupaten-Pengkab Cabang olahraga lain dibawah naungan KONI Buleleng.

Dari pantauan Atnews, para pembina, orang tua atlet, mantan atlet Bali, termasuk pelatih Putu Yasa yang kini dipercaya menangani atlet PON Bali, juga prihatin tidak adanya program kejuaraan akhir-akhir ini padahal dana pembinaan dari Pemkab Buleleng melalui KONI tersedia." Kasihan atlet-atlet yunior kita menunggu adanya kejuaraan tapi tidak ada yang mewadahi," ujar Putu Yasa, Senen(15/01).

Yasa yang pelatih Porprov Buleleng lalu yang kini dipercaya kembali mendampingi atlet PON Bali yang akan turun pada PON Medan 2024, mengharapkan Pelti segera melakukan langkah-langkah seperti rapat terkait upaya persiapan atlet menghadapi Porprov. "Adanya pengurus yang mundur, Pelti Buleleng perlu melakukan Reshuffle,"ujarnya.

Sementara pelatih tenis, Becik juga berpendapat, dengan adanya sejumlah Pengurus  yang mundur,  semestinya Pelti Buleleng segera melakukan Musyawarah Kabupaten luar biasa(Muskablub) atau Reshuffle kepengurusan olahraga tenis ini. Kami menilai belakangan ini adem ayem organisasi Pelti Buleleng dan mungkin dikarenakan mundurnya sejumlah personil itu," ungkap becik.

Begitu juga  mundurnya Bendahara Pelti Dewa Suarta dan Dodik yang memegang peranan dalam memanfaatkan dana pembinaan, membuat Ketua Pelti Pasek kalang kabut, seolah olah organisasi tenis ini hanya dikendalikan  Ketua dan Sekretaris Wididodo 

"Ada yang menilai, Ketua Pelti kurang koordinasi dan komunikasi dengan pengurus lainnya. Bahkan ada yang menyarankan, dan tidak mau disebut namanya, jika Ketua Pelti sibuk, bisa saja menggelar Muskablub. Sehingga program agenda-agenda kedepan bisa terlaksana dan atlet-atlet menginginkan lebih banyak ada kejuaraan-kejuaraan.

Ketika dikonfirmasi Atnews, Ketua Pelti Buleleng  Pasek masih tetap akan melanjutkan sisa kepemimpinannya. Bahkan akan berencana melakukan pergantiang pengurus karna ada yang mengundurkan diri. Ketika ditanya apa alasan  merekan mengungurkan diri."Itu hak prerogatif saya untuk memilih orang-orang yang didudukkan dalam Kepengurusan Pelti.Tapi kemudian jika ada yang mengundurkan diri itu hak mereka," tandas Pasek.

Selaku Ketua Pelti Buleleng, Pasek juga mengakui kegagalan Tim Tenis Buleleng pada Pekan Olahraga Provinsi(Porprov)tahun 2022 lalu. Padahal  Buleleng sebelumnya di cabang tenis ini selalu langganan menjadi juara Porprov dan Buleleng dianggap lawan terberat diri Kabupaten lainnya di Bali. Bahkan Pasekpun kecewa prestasi atlet Tenis Buleleng pada Porprov. 

"Tentu ada hal-hal teknis penyebab kegagalan tim Buleleng mempertahankan sebagai  juara umum Porprov. Menurut Pasek atlet dulu dengan sekarang beda, jika dulu atlet itu bertanding dengan jiwa, penuh semangat juang yang tinggi demi daerah. Tapi sekarang, semangat atletnya berjuang untuk daerah sudah berkurang. Kalau sudah orientasnya masalah uang, jika nenjadi juara akan mendapatkan berapa, ini yang disayangkan. Jika sudah menunjukkan prestasi daerah pasti akan men diperhatikan," tandasnya.

Semenrara itu,Ketua Umum KONI Buleleng I Ketut Wiratmaja saat dikonfirmasi, Minggu(14/01), menjelaskan, jika ada permasalahan di internal, ada yang mengundurkan diri dari Pengurus Pelti, segera mengambil sikap melakukan pembenahan sehingga organisasi tetap berjalan. "Lakukan komunikasi, koordi nasi dengan baik dan rutin, jika  ada masalah segera melaksanakan rapat," ungkapnya.

Ketua KONI  Wiratmaja berharap jajaran Pengurus Pelti Buleleng segera bangkit jika ada pengurus yang berhenti lakukan resafle pengurus." "Keterbukaan dalam memimpin akan menjadi kunci keberhasilan dalam organisasi," ungkap Wiratmaja. Menurut Wiratmaja, pihaknya telah menerima Ketua Pelti, Pasek   beberapa hari lalu, guna meminta petunjuk terkait kekisruhan di Pelti Buleleng.
Nenurut Ketua KONI Buleleng Wiratmaja, secara umum Pengkab-Pengkab Olahraga dibawah naungan KONI, dari segi pertanggungjawaban keuangan dalam menggunakan dana pembinaan cukup baik. 

Perlu diketahui pada PON di Medan di tahun 2024 ini untuk cabang tenis, Buleleng, meloliskan satu orang atletnya atas nama Nyoman Suma Indrawan. Padahal padahal pada PON di Papua sebelumnya Buleleng meloloskan 3 orang atletnya mewakili Bali yakni Kadek Agus Satriawan yang lebih akrab disapa Bombom dan Gede Pallyawan serta Suma Indrawan. Untuk putri, 3 atlet tenis Buleleng sangat berpeluang lolos ke PON Medan. Srikandi tenis Buleleng itu afalah Gina, Cantika, dan desak Monica. Namun karena sesuatu hal mereka tidak ikut. (WAN)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Riad Tingkatkan SDM lewat Yoga

Terpopuler

Ingatkan OUV, Gaduh Jatiluwih Diakui UNESCO, Dewantama; Pemerintah Ingkar Janji!

Ingatkan OUV, Gaduh Jatiluwih Diakui UNESCO, Dewantama; Pemerintah Ingkar Janji!

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

Pimpinan DPRD Badung; Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan

Pimpinan DPRD Badung; Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan

UNESCO Subak Jatiluwih: Dari Janji Pelestarian Jadi Ujian Kejujuran Bali di Mata Dunia

UNESCO Subak Jatiluwih: Dari Janji Pelestarian Jadi Ujian Kejujuran Bali di Mata Dunia

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar