Banner Bawah

BMI Buleleng Lakukan Panen Raya Sorgum pada Lahan Kering di Kubutambahan

Admin - atnews

2023-04-17
Bagikan :
Dokumentasi dari - BMI Buleleng Lakukan Panen Raya Sorgum pada Lahan Kering di Kubutambahan
Slider 1

Buleleng (Atnews) - Budidaya Sorgum pada lahan seluas 12 hektar di Kubutambahan Buleleng Bali, merupakan Pilot Project BMI Buleleng. "Ini terus kita sosialisasikan mengingat daerah Buleleng ada tanah-tanah, lahan kering non-produktif inilah yang kita kembangkan, kita mengubah lahan yang tidak produktif menjadi produktif melalui budidaya sorgum,” kata DR. dr.Ketut Putra,Sedana,Sp.OG selaku Ketua Banteng Muda Indonesia(BMI)Buleleng  pada panen Raya yang dilaksanakan di Kubutambahan, Minggu(16/4)

Panen raya ini berlokasi di wilayah Penyusuan, Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali. Sebelumnya, penanaman sorgum sudah terlaksana pada 30 Desember 2023 di lahan tersebut yang melibatkan kelompok petani setempat.

Ketua DPC BMI Buleleng, DR. dr. Ketut Putra Sedana, Sp.OG, menyebutkan bahwa lahan seluas 12 hektar ini dapat menghasilkan hingga 72 ton. Dengan perhitungan setiap hektar lahan itu menghasilkan rata-rata enam ton.

Pria yang akrab dengan sapaan Dokter Caput itu menjelaskan bahwa sorgum yang merupakan tanaman asli Buleleng, penanamannya pada lahan yang kurang produktif. Wilayah Kabupaten Buleleng, kata Dokter Caput, sangat cocok untuk penanaman sorgum apalagi ada instruksi dari Presiden Jokowi untuk menanam sorgum.

Kenapa memilih sorgum? “Yang pertama, sorgum menjadi icon Buleleng, sejarah sorgum ini tidak terlepas dari sejarah Buleleng. Yang kedua, kita sekarang sebenarnya sedang mengalami ancaman krisis pangan dari krisis global akibat perang antara Rusia dan Ukraina yang tidak berkesudahan sehingga program nasional dari Jokowi adalah ‘ayo tanam sorgum’, yang tujuannya adalah mensubstitusi beras. Nah, inilah yang kita ingin mengimplemnetasikan dimana tanah atau arealnya cocok untuk membudidayakan sorgum,” jelas Dokter Caput.

Menjawab pertanyaan wartawan tentang luasan lahan untuk budidaya sorgum, Dokter Caput menyebutkan bahwa lahan 12 ha di Penyusuan merupakan lahan terbesar di antara lahan-lahan yang dijadikan pilot project pengembangan budidaya sorgum milik BMI saat ini.

“Dari BMI, ini lahan 12 ha di penyusuan yang terbesar dari pilot project kita, binaan BMI. Dan lagi satu minggu tanggal 22 April kita panen di daerah Tejakula di daerah Pacung itu sekitar 1,5 ha. Sebelumnya di Kecamatan Sawan di daerah Bungkulan kita sudah lakukan panen hanya setengah hektare,” papar Dokter Caput.

“Ini terus kita sosialisasikan mengingat daerah Buleleng ada tanah-tanah, lahan kering non-produktif inilah yang kita kembangkan, kita mengubah lahan yang tidak produktif menjadi produktif melalui budidaya sorgum,” sambungnya lagi.

Usai panen ini, kata Dokter Caput, pihaknya akan melakukan komunikasi dengan perusahaan yang sudah memesan hasil panen sorgum. Selain itu juga akan melakukan upaya pengolahan secara mandiri dari bahan mentah sorgum menjadi bahan siap saji.

“Begini, kita melakukan ini dengan konsep kemandirian dari hulu ke hilir. Seperti tadi sudah dilihat, kita mengolah menjadi bahan snack. Banyak komponen yang membutuhkan bahan baku dari sorgum, mereka sudah menghubungi kita. Dan kita sampaikan ke petani bahwa untuk menjual hasil sorgum tidak usah khawatir. Kita siap memfasilitasi dan kita siap membeli berapapun hasilnya, permintaan sangat banyak. Di sampaing itu kita tidak saja menjual tapi bagaimana kita berupaya untuk mengelola dan mengolahnya supaya menjadi bahan jadi yang siap saji. Seperti awalnya hanya berupa gabah kita rubah menjadi beras," terangnya.

Saat ditemui Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Buleleng, memuji program budidaya sorgum yang dilakukan oleh BMI. “Ini program yang bagus dari BMI dan sesuai dengan arahan pemerintah sekaligus juga Ketua Umum tentang kedaulatan pangan dan pangan pengganti beras, dimana hari ini BMI melakukan panen perdana sorgum di lahan seluas 12 ha di Desa Kubutambahan,” ucap Supriatna dengan nada bangga.

Menurut pandangan Supriatna, pembudidayaan tanaman sorgum ini bakal memberikan komoditi alternative bagi masyarakat terutama memiliki lahan tidak produktif untuk dikembangkan. “Tentu ini hal yang sangat positif karena ini memberikan alternative komoditi bagi masyarakat khususnya di lahan-lahan yang kritis, dan ini menjadi satu hal yang menjanjikan. Karena sorgum ini bisa diolah menjadi beberapa sub makanan sehingga mempunyai nilai lebih nantinya,” paparnya.

“Saya mewakili partai maupun DPRD sangat mendukung hal ini, mudah-mudahan ini mendapat perhatian juga dari Pemkab khususnya dari Dinas Pertanian. Karena masyarakat atau organisasi seperti BMI ini sudah memulai mestinya didorong Pemkab dalam hal ini Dinas Pertanian entah dalam program-program lanjutan, memberikan bantuan-bantuan, dan memberikan pendampingan sehingga tanaman sorgum semakin banyak ditanam di Buleleng,” tandas Supriatna.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng Gusti Ayu Maya Kurnia mengaku bersyukur adanya kelompok yang mau ikut menanam sorgum. “Kita bersyukur kelompok tani yang bergabung di BMI Buleleng, sekarang 12 hektar sudah terealisasi panen dari target 20 hektar,” ujarnya.

Gusti Maya berharap BMI Buleleng dapat bekerja sama dengan Unit Pengolahan Sorgum KTT Niki Sato yang ada di Desa Sanggalangit. Sehingga pengolahan hasil panen sorgum dapat terserap di unit yang berada di wilayah barat Kabupaten Buleleng.

“Kita punya Unit Pengolahan Sorgum KTT Niki Sato di Sanggalangit, berharap ada kerja sama sehingga pengolahan dapat dilakukan di sana,” harapnya.
“Di sana pengolahan sorgum menjadi beras dan tepung,” tambahnya. (WAN)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Dukungan TNI di Wilayah Bencana Untuk Wujudkan Stabilitas Sosial Masyarakat

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

ADVERTISING JAGIR
Official Youtube Channel

#Atnews #Jagir #SegerDumunTunas

ADVERTISING JAGIR Official Youtube Channel #Atnews #Jagir #SegerDumunTunas

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Desa Wisata Pemuteran, Mengenang Sang Perintis AA Prana (alm) Seorang Social Entrepreuner

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Kenapa Umat Hindu Etnis Indonesia Tak Merayakan Diwali?

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah

Festival Bahari di Laut Bondalem, Keren dan Menyejarah