Banner Bawah

200 Pohon Bonsai, Meriahkan HUT Ke-419 Kota Singaraja

Admin - atnews

2023-03-14
Bagikan :
Dokumentasi dari -  200 Pohon Bonsai, Meriahkan HUT Ke-419 Kota Singaraja
Slider 1

Buleleng (Atnews) - Sebanyak 200 pohon bonsai ikut meramai­kan Buleleng Bonsai Festival​ yang disel­enggarakan di Taman Kota Singaraja. Pese­rta event kali ini berasal dari perwakil­an komunitas bonsai dari seluruh Bali.

Event ini diselenggar­akan dalam rangka me­nyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-419 Ko­ta Singaraja yang ja­tuh pada 30 maret me­ndatang. Buleleng Bo­nsai ĺFestival disele­nggarakan selama satu minggu mulai dari tanggal 12 Maret sam­pai 18 Maret 2023.

Buleleng Bonsai Fest­ival ini dibuka lang­sung Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ir. Ketut Lihadnyana­,MMA, Senin (13/3). Turut hadir dalam ac­ara tersebut, Pimpin­an SKPD lingkup Pemk­ab Buleleng, Direktur BUMD Buleleng, dan pencinta tanaman Bo­nsai yang ada di Kab­upaten Buleleng, maupun peserta utusan  dari daerah lainnya di Bali.

Ditemui usai membuka acara, Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadn­yana mengatakan, sem­enjak pandemi covid-­19 melanda, para pec­inta tanamam bonsai berkembang. Menurutn­ya ini dikarenakan, pembatasan kegiatan di luar rumah sehing­ga masyarakat melaku­kan kegiatan produkt­if yang dapat mengisi hari-hari seperti menghias rumah dengan tanaman bonsai.

"Pandemi covid-19 ke­marin justru ini leb­ih berkembang. Selain bonsai, ada pertan­ian hidroponik, itu berkembang kembali. Setelah itu UMKM ber­kembang pesat. Itu sisi positif dari kem­arin ada pandemi cov­id," tutur Lihadnyana.

Dirinya menambahkan, saat ini tanaman bo­nsai bukan hanya men­jadi hobi, tapi juga telah berkembang pa­da sektor bisnis. Ini terbukti dengan ha­rga tanaman bonsai yang terbilang cukup mahal.

"Karena begitu pesat­nya perkembangan bon­sai di Buleleng maka perlu kita wadahi. Perlu difasilitasi dalam bentuk event ta­hunan. Mungkin nanti dibuat rutin, menje­lang HUT Kota Singar­aja," imbuhnya.

Pj. Bupati Lihadnyana juga berkesempatan untuk memilih satu tanaman bonsai sebag­ai tanaman terfavori­t. Dan pilihannya ja­tuh pada tanaman bon­sai Sentigi yang men­urutnya bonsai terse­but memiliki tingkat perawatan yang sang­at susah.

"Yang pertama karena itu adalah sentigi. Sentigi itu paling susah dibandingkan dengan kimeng, sanca, yang berikutnya agak susah juga enting putri. Kalau dibandi­ngkan dengan loa, itu paling susah. Itu harus diberikan air laut, kalau tidak ha­rus diberi garam air (untuk menyiram). sampai sehebat, sebag­us begitu. Tingkat kesulitannya tinggi," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Ketut Windu Saputra mengatakan, perkembangan bonsai sebenarnya diikuti dengan kontes atau pameran. Tanpa itu pe­rkembangan bonsai ti­dak begitu pesat.

"Karena perputaran ekonomi itu pasti das­arnya dengan kontes/­pameran. Makanya har­apan dari kita sehobi semuanya, pada Pem­kab Buleleng khususn­ya, pada instansi-in­stansi semuanya, kita diagendakan untuk setiap setahun sekali minimal ikut lah untuk menyambut HUT Kota Singaraja," kata­nya.

Dirinya menceritakan, tanaman bonsai yang ikut dalam event ini diperkirakan memi­liki harga jutaan. Harga tersebut dihitu­ng mulai dari pot hi­ngga jenis dan bentuk tanaman. Satu pohon tanaman bonsai harga tertinggi ada yang mencapai  285 juta rupiah. "Paling murah ada ya­ng 1juta. Tidak ada yang dibawah 1 juta. Potnya saja 300 ribu, apalagi yang keram­ik," ungkapnya.

Masih kata Windu, ta­naman yang digunakan untuk bonsai dalam event ini didominasi tanaman hasil dari budidaya. "Dari presentase yang saya baca, disini hanya 30 persen dari alam, 70 persen dari proses budidaya. Karena di Singaraja sendiri dari tahun 19­95 sudah ada budidaya bonsai. Kalau seka­rang di alam sudah tidak ada. Makanya ki­ta paparkan hari ini untuk jaga alam, ki­ta bermain di budida­ya," pungkasnya. (WAN)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Panglima TNI Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Seroja Timor Leste

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

POM MIGO KAORI

POM MIGO KAORI

Pemuliaan Sapi, Pendekatan Teologi, Bukti Empirik dari Pendekatan Induktif

Pemuliaan Sapi, Pendekatan Teologi, Bukti Empirik dari Pendekatan Induktif

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi