Banner Bawah

Vaksinasi HPR di Buleleng Sudah Mencapai Seratus Persen

Admin - atnews

2023-02-22
Bagikan :
Dokumentasi dari - Vaksinasi HPR di Buleleng Sudah Mencapai Seratus Persen
Slider 1

Buleleng (Buleleng) - Vaksinasi terhadap Hewan Penular Rabies (HPR) di Kabupaten Buleleng, telah menca­pai angka 100 persen. Bahkan, hingga Bul­an Februari 2023, Pe­merintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng mel­alui Dinas Pertanian, telah memvaksin HPR mencapai angka 21­.052 HPR khususnya jenis anjing.

 Hal ini terungkap sa­at Rapat Kerja Staf Ahli Kepala Daerah yang diselenggarakan di Ruang Unit IV Set­da Buleleng, Selasa (21/2). Rapat yang membahas tentang Pena­nganan Penyakit Rabi­es di Kabupaten Bule­leng ini, dibuka oleh Sekda Buleleng Drs. Gede Suyasa,M.Pd didampingi Para Staf Ahli Bupati Buleleng. Rapat dihadiri oleh Seluruh Staf Ahli se-Bali, Pimpinan SK­PD terkait lingkup Pemkab Buleleng, para Camat, dan Bendesa Adat.

Dalam sambutannya, Sekda Suyasa mengatak­an, keberhasilan vak­sinasi rabies di Bul­eleng merupakan kerj­asama antara Pemkab Buleleng, Desa Adat, dan Masyarakat. "Capaian vaksinasi Buleleng paling tinggi di Bali, jadi pena­nganan rabies di Bul­eleng paling bagus karena mampu memvaksin hingga 100 persen lebih," katanya.

Dirinya menambahkan, dengan capaian vaks­inasi tersebut, angka kematian akibat ra­bies di Buleleng san­gat turun drastis.
"Jika capaian itu su­dah benar, mestinya tidak akan lagi ada kasus rabies di Bule­leng. Kecuali yang menggigit adalah anji­ng yang belum divaks­in hingga bulan janu­ari," imbuhnya.

Sekda Suyasa meminta kepada Desa Adat agar sege­ra membentuk perarem terkait penanganan HPR. Hal ini dilakuk­an untuk mengurangi kasus gigitan HPR te­rhadap masyarakat.
"Pada Bulan Mei 2022, Bupati Buleleng te­lah membuat surat ed­aran kepada seluruh Perbekel dan Majelis Desa Adat untuk mem­buat perarem. Karena ini sudah terbukti Desa Adat yang memil­iki perarem tersebut nol kasus gigitan anjing," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian I Made Sumiarta mengat­akan, masih melakukan penyisiran di desa­-desa untuk mendata HPR yang belum menda­patkan vaksinasi.
"Kami instruksikan kepada Dinas Pertanian Provinsi Bali untuk terus melakukan pe­nyisiran terhadap HPR yang tercecer belum mendapatkan vaksin­asi sehingga kami me­ngadakan gebyar vaks­inasi untuk mengatasi itu," jelasnya.

Terkait capaian vaks­inasi yang melebihi 100 persen itu, Sumi­arta mengatakan, kem­ungkinan HPR liar da­ri luar Kabupaten Bu­leleng yang masuk. "Kita tidak bisa mem­prediksi populasi an­jing, sehingga dari catatan yang kami mi­liki itu ada anjing yang belum terdata kemungkinan datang da­ri luar Buleleng," pungkasnya. (WAN)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Weda Memperkuat Konsep Pembangunan Bali 

Terpopuler

Ingatkan OUV, Gaduh Jatiluwih Diakui UNESCO, Dewantama; Pemerintah Ingkar Janji!

Ingatkan OUV, Gaduh Jatiluwih Diakui UNESCO, Dewantama; Pemerintah Ingkar Janji!

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

Anggota Komisi II DPR RI Dr I Wayan Sudirta SH MH; Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan

Anggota Komisi II DPR RI Dr I Wayan Sudirta SH MH; Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan

UNESCO Subak Jatiluwih: Dari Janji Pelestarian Jadi Ujian Kejujuran Bali di Mata Dunia

UNESCO Subak Jatiluwih: Dari Janji Pelestarian Jadi Ujian Kejujuran Bali di Mata Dunia

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar