Buleleng (Atnews) - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dalam kunjungan kerjanya di Bali Utara meresmikan Bendungan Danu Kerthi Tamblang Kecamatan Sawan di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Kamis (2/2/2023).
Jokowi dalam sambutannya menjelaskan, bahwa bendungan tersebut telah dibangun sejak tahun 2018 dan menelan anggaran sebesar Rp 820 miliar. “Anggaran yang dikeluarkan untuk membangun bendungan ini adalah sebesar Rp 820 miliar, uangnya banyak sekali. Dan kapasitas tampungnya 5,1 juta meter kubik,” tandas Presiden.
Kepala Negara mengemukakan, bahwa keberadaan bendungan tersebut dapat memberikan sejumlah manfaat bagi masyarakat yang berada di sekitar bendungan. "Luas genangannya kurang lebih 29,8 hektar yang ini akan mengairi sawah seluas 588 hektar. Jadi bendungan ini dipakai untuk irigasi sawah, yang kedua untuk mengurangi banjir,” ucap Presiden.
Sebelumnya Gubernur Bali I Wayan Koster menjelaskan bahwa semula bendungan tersebut yang juga merupakan proyek strategis nasional (PSN) memiliki nama Bendungan Tamblang. Namun, ia memohon kepada Presiden Jokowi untuk meresmikan bendungan tersebut dengan nama kearifan lokal yaitu Bendungan Danu Kerthi Buleleng.
“Kami mohon kepada Bapak Presiden untuk berkenan meresmikan bendungan yang semula dinamakan Bendungan Tamblang, kami mohon menggunakan kearifan lokal dengan usulan nama Bendungan Danu Kerthi Buleleng. Danu itu adalah sumber air, Kerthi itu adalah menyucikan dan memuliakan sumber mata air,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga turut meresmikan penataan kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai Bali. Saat meresmikan, Presiden didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, dan Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana.
Sebelumnya pada hari yang sama Presiden Jokowi juga meresmikan Shortcut titik 8 yang dikerjakan sejak tahun 2022, Singaraja-Mengwitani yang berlokasi di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kamis (2/2/2023). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti.
Dalam kesempatan tersebut Jokowi didampingi Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono; Gubernur Bali, Wayan Koster dan Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana.
Jalan baru ruas batas kota Singaraja-Mengwitani khususnya pada titik 8 ini memiliki panjang trase jalan dan jembatan dengan total 1.564 meter, yang terdiri dari panjang trase jalan 1.404 meter dan panjang trase jembatan 160 meter.
“Keberadaan shortcut ini bertujuan untuk memperlacar dan mempercepat jarak tempuh Singaraja – Denpasar, selain bisa digunakan untuk menikmati keindahan alam sekitar dan keindahan Kota Singaraja dari ketinggian,” ucap Gubernur Koster.
Sementara itu, dalam kunjungan Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara, Hj. Iriana, beberapa Menteri, Gubernur Bali, Wayan Koster, Pj. Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana dan Sekda Buleleng, Gede Suyasa menyempatkan diri bercengkrama dengan pedagang di Pasar Anyar Singaraja. Kunjungan Presiden Jokowi kali ini juga sekaligus disertai dengan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) kepada pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang lainnya di Pasar Anyar di kota Singaraja.
Salah satu penerima BLT, Muhammad Saifudin, (65), asal Kampung Kajanan, Singaraja mengaku senang atas bantuan yang diberikan Presiden Jokowi. Momen ini juga merupakan kali pertamanya bertemu dengan Presiden Indonesia. Kamis ini menjadi momen luar biasa bagi Udin. “Alhamdulilah bantuan ini saya pakai untuk memperbaiki rombong yang sudah rusak juga untuk modal dagangan lagi. Terima kasih Pak Jokowi,” ucapnya syukur.
Saat dimintai tanggapannya, anggota DPD RI Dr.I Gusti Wedakarna, SE kepada Atnews, kami dari DPD RI, kita tahu bahwa Bali solid mendukung Nawa Cita Sat Kerthi Loka Bali. "Jadi dengan beberapa proyek diresmikan tahun 2023 dan ini akan terus berlanjut di tahun 2024, tidak ada alasan bagi masyarakat Bali tidak mendukung bapak Presiden Jokowi," ujarnya. "Maka dari itu kami pastikan DPD RI akan tetap mendukung bapak Presiden Jokowi sampai akhir mengawal. Karna kita sudah nyata diberikan manfaatnya buat Bali," tambah Wedakarna.
"Jadi terimakasih pak Jokowi. Karna Tamblang dan desa- desa lainnya, dengan bendungan ini akan mendapatkan manfaat untuk pengairan dan kesejahtraan petani," terangnya. Menutut anggota DPD RI dua periode ini, kedepan masih banyak yang harus dibangun di Bali, seperti infrastruktur jalan dari Gilimanuk Jembrana menuju Padangbai termasuk peningkatan kapasitas pelabuhan celukan bawang Buleleng. (WAN)