Banner Bawah

Rest Area: Bhagya, Surga dan Neraka, Tujuan Utama: Moksa

Admin - atnews

2022-12-31
Bagikan :
Dokumentasi dari - Rest Area: Bhagya, Surga dan Neraka, Tujuan Utama: Moksa
Slider 1

Oleh Jero Mangku Agung I Ketut Puspa Adnyana
Om Swastyastu
Ajaran Veda telah berusia milyaran tahun manusia dan baru dituliskan dalam bentuk buku sekitar 5000 tahun silam yang didiktekan oleh Rsi Vedaviyasa dan ditulis oleh Sri Ganesha pada Manwantara ke-7,dan sudah ditulis juga pada Manwantara sebelumnya. 

Pada masa penulisan itu selalu diganggu oleh seorang putri Jelita dengan berbagai pertanyaan, yaitu Dewi Saraswati. Namun pada akhir penulisan itu, terasa ada yang kurang yang dirasakan Rsi Vedaviyasa. 

Dalam samadi beliau dianjurkan oleh Mahadewa agar menulis lagi sebuah buku, yang kemudian dikenal dengan Srimad Bhagawatam (maaf bila salah menulis, karena berdasarkan ingatan). Setelah SB selesai ditulis beliau merasa tenang.
Nah dalam ajaran-ajaran Veda inilah ditemukan kata-kata: Bhagya, Surga (Swarga), Neraka dan Moksa

Kata-kata yang bila diucapkan membuat semua terdiam dan merenungkannya. Yang ada dalam pikiran mereka bila mendengar 4 kata ini adalah kelahiran dan kematian. 

Dalam Bhgawad Gita ditemukan penjelasan bahwa setiap kelahiran disertai kematian. Lahir duluan, baru diikuti kematian. Karena itu bila seseorang lahir pada hari SENIN, maka ia akan mati hari SELASA. Perenungan mereka juga akan tiba pada kabahagaian di Surga, siksaan dan hukuman di Neraka. 

Hukuman dan siksaan ini MENGERIKAN. Siksaan dan hukuman ini dengan manis dijelaskan dalam lontar-lontar, mislanya Atma Prasangsa, Aji Palayon, Chandra Bhairawa dan lainnya. Namun bagi mereka yang suka wayang Cupak-Gerantang dengan lakon Jaratkaru, dan Bima Swarga gambaran siksaan dan hukuman di neraka sangat jelas. 

Kitab-kitab seperti Sarasamuscaya, Bhagawad Gita, Slokantara, Maha Purana juga dengan baik menjelaskan tentang neraka. 

Menurut Ajaran Veda ada 28 jenis Neraka. Misalnya menurut Srimad Bhagawatam para koruptor akan masuk Neraka Sarameyadana. Alam Sarameyadana ini dihuni oleh kawanan anjing galak, ganas dan menakutkan yang tugasnya mengoyak dan mengunyah atman atau roh yang mendapat hukuman setelah sidang Yamaraja. Alam Sarameyana dipimpin oleh dua ekor anjing yaitu Asu Gaplong dan Asu Yaksa (versi Bali) atau Sarvara dan Shabala (Versi Veda-India). Menurut Islam para koruptor akan masuk Neraka Saqar. 

Neraka Saqar digambarkan sangat dalam dan panasnya sangat membakar membuat kulit penghuninya menjadi hangus. 

Islam mengenal 7 nama neraka. Meraka yang telah selesai menjalani hukuman akan lahir kembali (punarbhawa) menjadi salah satu ingkel, yaitu: wong, sato, mina, manuk, taru, dan buku. Kalau lahir menjadi manusia ia disebut Nerakacyuta yang dicirikan dengan kecacatan hidup (chandala). 

Surga (Swarga) setidaknya ada 14 alam ditambah 3 alam khusus: Brahmaloka, Wisnuloka (Vaikuntha) dan Siwaloka (Kailasa). 

Menurut ajaran Budha ada 28 alam surga. Surga menurut ajaran Veda digambarkan sebagai alam yang sangat indah penuh cahaya yang menyenangkan yang tidak dapat dibandingkan dengan sinar matahari, bulan dan bintang. Para roh ditemani oleh para widyadara-widyadari yang siap melayani dengan penuh hormat (versi lontar). 

Para widyadari adalah putri cantik nan jelita yang selalu perawan bila mandi ada sungai surgawi yang dihiasi bunga Sukandika. Surga adalah alam sementara, sama dengan neraka yang mana roh akan lahir setelah menikmati jasa dan penghargaan yang nikmat. Kelahiran dari surga disebut Swargacyuta, yang ditandai dengan kerupawanan, kebiajksanaan, kedermawanan dan hal-hal sukses lainnya.

Bhagya, penjelasan mengenai bhagya ditemukan pada pustaka Wraspathi Tatwa. Dalam ajaran Budha, Bhagya inilah jumlahnya 28 alam, yang disamakan dengan surga. Bhagya adalah keadaaan dimana para roh merasakan kebahagian dan suka cita, karena perbuatan baik dan perbuatan buruknya seri atau sama dan berimbang sehingga ia tidak dimasukkan ke dalam neraka atau surga dalam pengadilan Yamaraja. Roh ini diperintahkan untuk segera lahir kembali untuk melakukan karma dan lahir menjadi manusia.

Bhagya, surga dan neraka merupakan alam antara atau alam sementara, yang mana kelahiran dan kematian akan terus sialami. Tujuan hidup menurut Ajaran Veda adalah Moksa, yaitu kebahagian sejati yang abadi. 

Berdasarkan pemahaman terhadap ajaran Veda, untuk mencapai moksa sangatlah sulit kalau melalui siklus lahir-mati sesuai Rtam. Namun dalam Maha Purana dijelaskan jalan untuk mencapai Moksa dengan cara menjadi pemuja yang setia salah satu dari tiga dewa utama, yaitu: Brahma, Wisnu atau Siwa. Pemuja Brahma ketika meninggal rohnya akan dijemput utusan Brahma dan tinggal di Brahmaloka. 

Pemuja Wisnu (Vaisnawa) ketika meninggal rohnya akan dijemput utusan Wisnu dan  tinggal di Vaikunta, demikian juga pemuja Siwa. Ketiga Dewa, sebagaimana dijelaskan oleh Dewa Yama kepada Citrabala dan Balupata bahwa ketiga dewa memilik hak prerogatif untuk menjemput bhaktanya dan Yamaraja tidak berhak mengadili.
Semoga hari-hari semakin baik dan dapat menjalankan kehidupan sebagaimana adanya. Salam berbahagia. Rahayu (*)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Cok Ace: Bali Perlu Generasi Muda Kreatif

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

ADVERTISING JAGIR
Official Youtube Channel

#Atnews #Jagir #SegerDumunTunas

ADVERTISING JAGIR Official Youtube Channel #Atnews #Jagir #SegerDumunTunas

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

Danantara Dukung Pembanguan Waste to Energy di Bali, KMHDI Bali: Harus Lulus Uji Emisi

Danantara Dukung Pembanguan Waste to Energy di Bali, KMHDI Bali: Harus Lulus Uji Emisi