Bangli (Atnews) - Guna menyucikan kembali kawasan Gunung Batur, yang berada di Kecamatan Kintamani, Bangli pasca adanya bule manari telanjang, pihak Desa Adat Batur menggelar pecaruan di Puncak Gunung Batur, Rabu (04/05)
Menurut Jero Gede Batur Duhuran saat dikonfirmasi menyebutkan upacara tersebut digelar bertujuan untuk pembersihan, dan mengembalikan kesucian Gunung Batur, Kintamani. Pasca adanya WNA menari telanjang di puncak Gunung. "Untuk menyucikan kawasan Gunung Batur kami laksanakan upacara mecaru. Kami yakindan percaya puncak Gunung ini adalah tempat berstananya Ida Bhatara-Bhetari,” sebut Dane Jro Gede Batur Duuran.
Lebih lanjut Jro Gede Batur Duuran meyebutkan, upacara pecaruan dilaksanakan sekitar pukul 09.00 wita. Upacara diikuti oleh Peduluan, Krama Desa Adat Batur serta Kodim Bangli di puncak Gunung Batur, Kintamani.
Berkaitan dengan kejadian tersebut, pihaknya tidak ingin mencari kambing hitam. Ada kemungkinan jika WNA itu tidak mengetahui bahwa gunung adalah tempat yang disucikan, dan memiliki larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan. “Kami tidak meminta wisatawan tersebut untuk bertanggung jawab. Namun pasca kejadian itu, kami harap seluruh elemen masyarakat maupun instansi terkait agar bersama-sama menjaga kesucian Gunung ataupun tempat-tempat yang disucikan lainnya. Serta turut memberi informasi mengenai apa saja larangan selama di tempat suci serta sangsinya terutama bagi masyarakat yang bergelut dibidang pariwisata, sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali,”ujarnya
Lanjut disampaikan,pihaknya juga menghimbau bukan di Gunung Batur saja, tetapi seluruh gunung yang ada di Bali yang selama ini disucikan tetap dijaga kesuciannya “Mari kita jaga kesuciannya, berikan pemahaman bagi tamu yang akan melakukan pendakian hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan”pintanya. (Anggi/001)