Badung (Atnews) - Desa Adat Legian akan melaksanakan Upacara Mesuci/Ngerehang Pelawatan Rangda Tiga dan Ida Ratu Ayu Desa Adat Legian bertempat di Setra/Kuburan Desa Adat Legian, Kamis, 3 Pebruari 2022, Pukul 20.00-02.00 Wita.
Pelaksanaan itu membutuhkan suasana hening (sepi, hening dan gelap). Maka kawasan itu lampu akan dipadamkan penerangan rumah pribadi maupun umum, termasuk himbauan tidak menghidupkan alat - alat musik.
Untuk itu, pihak Desa Adat pula menghimbau masyarakat/pengendara agar tidak melintasi Jl. Legian, Jl. Sriwijaya dan JL. Patih Jelantik selama kegiatan berlangsung Kamis, 3 Pebruari 2022, Pukul 20.00-02.00 Wita karena jalan akan ditutup.
Hal itu disampaikan Kelian Desa Adat Legian Kelian Anak Agung Made Mantra pada acara press conference kepada awak media di Badung, Senin (31/1).
Ia didampingi Penyarikan I Wayan Sunadi, Ketua LPM Puspa Negara dan Lurah Legian Putu Eka Martini.
Ritual suci tersebut diharapkan mendapatkan dukungan dari semua pihak. Mengingat ritual itu untuk memohon anugrah keselamatan, kerhayauan dan kesejahteraan buana agung serta buana alit, khususnya pandemi Covid -19 segera berkahir dan ekonomi kembali bangkit.
"Memang ritual ini dilaksanakan pada waktu tertentu. Ritual ini sudah turun-temurun, biasanya minimal 2 tahun sekali dan maksimal 5 tahun sekali," ujarnya.
Dikarenakan masih Covid-19, acara itu tetap ikuti prokes dan masyarakat dilakukan Cek Kesehatan terlebih dahulu dalam memastikan mereka agar sehat pada hari Senin (31/1) di Kantor Desa Adat Legian.
Selain itu, pada puncak perayaan di Setra Desa Adat Legian tetap disterilkan dan dibatasi.
Sementara itu, Penyarikan Desa Adat Legian I Wayan Sunadi menambahkan, Ngerehang di Desa adat Legian diistilahkan dengan Mesuci ring tengahing Setra.
Ngerehangbini dilaksanakan apabila dilaksanakan rehab besar menengah atau kecil terhadap fisik pelawatan yang ada di Desa Adat Legian yang didahului dengan tahapan acara rehab pelawatan, melaspas, pasupati dan ngerehang.
Acara itu pula dilaksanakan apabila ada Pewuwus/Penika yang umumnya medal muncul saat Pujawali melalui sinunggil Pengayah yang ketapak/keselang atau kerauhang.
Rangkaian ngerehang di Desa Adat Legian yakni (1), Ngerehang di Setra Bebajangan, (2) Mesuci ke Segara dan (3) Napak Pertiwi/mesolah/mepajar berturut turut 3 kali.( jika di desa lain dilaksanakan calonarang), serta (4) Rangkaian selesai.
Pelawatan sungsungan jagat yang ada di Desa Adat Legian yakni Ida Ratu Ayu/Barong, Dewa penamprat /Paksi petila,Dewa RangdA dan Dewa Rarung. (ART/001)