Buleleng (Atnews) - Politisi Partai Golkar asal Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali, Dr.I Nyoman Sugawa Korry, S.E,M.M Ak,C.A menekankan, kedepan Buleleng harus dibangun dengan niat yang baik, kejujuran dan transparan, sehingga akan terbebas dari korupsi. Hal itu disampaikan Sugawa Korry saat dijumpai Atnews, Minggu (02/06).
Menurut Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali ini, jika mampu mewujudkan bebas korupsi, ada dua hal positif akan muncul, yakni kepercayaan masyarakat, yang akhirnya akan menumbuhkan partisipasi dalam pembangunan. "Dengan adanya kepercayaan, baik kedalam maupun keluar, para investor akan tertarik untuk datang," ungkapnya.
"Buleleng ini bisa maju dan bertumbuh ekonominya, kalau ada investasi, itu kunci. Kalau tidak ada investasi bagaimana bisa tumbuh ekononinya. pertumbuhan inilah yang dipkai untuk mensejahtrakan masyarakat," ujar Sugawa.
Untuk itu, kata Sugawa Korry, Buleleng kedepan harus membuka kran investasi, yang ia namakan "Tri Sula Investasi" yakni Bandara Bali Utara, Kawasan Ekonomi Pelabuhan Celukan Bawang serta membangun Tol Selatan- Utara. Ini penting, karena kapasitas Bandara Ngurah Rai tinggal beberapa tahun lagi. "Kemacetan diselatan sudah luar biasa, sehingga harĂ¹s didistribusikan, lebih- lebih tamu maupun wisatawan yang berkunjung tidak senang dengan kemacetan," ungkapnya. Pemerataan pembangunan di Bali bisa terwujud, jika inprastruktur dimeratakan salah satunya adalah Buleleng membangun Bandara," ungkapnya.
Menurut Sugawa Korry yang Ketua DPD Golkar Bali, apa yang baik telah dilakukan kepemimpinan sebelumnya perlu dilanjutkan, jika tidak baik dihilangkan. Dia juga menyoroti terjadinya kemandegan investasi di Buleleng, dikarenakan tidak ada komitmen. "Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan karpet merah untuk investasi, memberikan kemudahan, jangan sampai terlalu banyak pungutan, jika perlu hilangkan pungutan," ujarnya.
Saat ditanya kebijakan pembangunan Pemprov. Bali pada Sektor Pariwisata dan Pertanian di Buleleng, menurutnya keduanya harus berjalan, beriringan. Karena Pariwisata itu masuk tiga strategi sektoral pembangunan Bali, yaitu Pertanian dalam arti luas, Pariwisata, didukung industri kreatif, industri kecil. Namun tidak meniru pembangun pariwisa yang ada di Kuta Badung maupun Sanur. Namun di Buleleng cocok membangun pariwisata kerakyatan.
Sedangkan sektor pertanian, kata Sugawa Korry, dengan modernisasi dibarengi dengan membangun industri pengolahan pertanian, sehingga akan memperluas pasar.
Sugawa juga memandang, dalam memajukan petanian ini, penting menekan ongkos produksi petani, pemerintah membantu bibit, pupuk sehingga kos produksinya menjadi rendah. Begitu juga pasar dibuka, makin banyak permintaan harga akan naik.
Sugawa yang bakal Calon Bupati Buleleng ini menyadari dalam memuluskan pembangun didaerah, seperti Bandara, ini terkoneksi dengan pemerintahan pusat, satu jalur, sehingga nyambung, jika tidak, dikhawatirkan tidak berjalan seperti yang kita harapkan. (WAN)